Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa — Komisi II DPRD Sumbawa menyayangkan maraknya aksi perambahan hutan di wilayah Olat Rawa Kecamatan Moyo Hilir. Bahkan terkesan terjadi pembiaran, sehingga dikhawatirkan kondisi hutan di wilayah itu semakin kritis.
Ketua Komisi II DPRD Sumbawa, A Rafiq mengatakan, kondisi tersebut sebenarnya sudah berjalan lama. “Karena terjadi pembiaran maka sekarang ini baru kelihatan dampaknya,” ujarnya.
Menyikapi kondisi tersebut Komisi II mendorong pemerintahan yang baru untuk bersikap tegas dengan mengambil langkah-langkah koordinasi dan aksi nyata, termasuk memaksimalkan peran dan fungsi dinas terkait. “Pada prinsipnya kami mendorong penegakan tataran aturan dan jangan lagi terjadi pembiaran, karena dikhawatirksan jika terjadi berulang-ulang, maka dikhawatirkan kondisi hutan di Sumbawa akan semakin kritis,” tegas Rafiq.
Ditambahkan, selesai reses pihaknya akan memanggil dinas terkait untuk menanyakan sejauhmana langkah yang sudah diambil, termasuk aksi nyata dalam rangka memberantas pelaku illegal loging. Karena DPRD juga telah menyetujui pengalokasian anggaran untuk pengamanan hutan. “Jangan lagi terjadi pembiaran, saya tidak menyalahkan siapa, tetapi ini terkesan terjadi pembiaran, “tandasnya. (KS/YD)