Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa — Kitakyushu Environment Preservative Assosiation (KEPA) Jepang dan Perlindungan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Kitakyushu menjalin kerjasama dengan Universitas Samawa (UNSA) melalui Fakultas Pertanian dan Perikanan (FPP) UNSA. Didalam kerjasama tersebut FPP UNSA akan dibiayai oleh Badan Kerjasama Pemerintah Jepang dengan Negara-negara berkerkembang (JICA).
Workshop tersebut dimaksudkan agar para mahasiswa memiliki kemampuan untuk Pembuatan kompos metode Takakura dan pembuatan buku sederhana bagi petani.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan kerjasama yang tertuang dalam nota kesepahaman antara UNSA dengan JICA-KEPA Jepang. Adapun peserta dalam workshop tersebut diikuti oleh dosen dan mahasiswa.
Dengan harapan nantinya peserta dapat memahami semua materi yang dipaparkan dan kemudian menyalurkan hasil pengetahuan workshop tersebut kepada masyarakat.
kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari kegiatan magang ke Jepang selama dua minggu pada bulan Juli 2015 yang lalu. Kegiatan magang tersebut diwakili oleh salah satu dosen Fakultas Pertanian dan Perikanan UNSA Wening Kusumawardani, SP.,MP.
Wening Kusumawardani, SP.,MP Ketua Program Studi (Kaprodi) Agroteknologi FPP UNSA dan Ketua Panitia Workshop, kepada wartawan (19/2) mengatakan kegiatan ini sangat penting yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan sampah organik .
Bahkan sampah hasil limbah rumah tangga dapat di jadikan sebagai dasar metode Takakura serta cara pembukuan sederhana pada Usaha Tani.
“Ini metode terbaru yang sangat berguna bagi masyarakat khususnya para petani sebab selama ini kita lihat petani kita dalam kehidupannya, terlalu banyak yang tidak mampu memanfaatkan hasil pertaniannya,” ungkapnya, seraya mengatakan dari metode ini, diharapkan petani mampu lebih survive dan terbantu dalam menyuburkan tanaman-tanaman pertaniannya sehingga hasilnya lebih maksimal.