Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa — Menteri Pendidikan dan Kebudyaan (Mendikbud) Anies Rasyid Baswedan Ph.D dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Men PU PR) Ir Muhammad Basuki Hadimuljono M.Sc,.Ph.D secara resmi melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren internasional. “Dea Malela” yang terletak di Desa Pamangang, Kecamatan Lenangguar, Selasa (9/2). Acara tersebut di hadiri oleh Wakil Ketua DPD RI Prof. Dr Farouk Muhammad, Penjabat Bupati Sumbawa, Drs Supran MM, Ketua DPRD Lalu Budi Suryata SP, Kapolres Sumbawa AKBP Muhammad SiK, Dandim 1607 Letkol Inf Agus Supriyanto, beserta semua Pimpinan SKPD yang ada di lingkup Pemerintah daerah Sumbawa.
Dalam kata Pembukaan yang disampaikan oleh Pembina yayasan sekaligus inisiator Prof. Dr KH M Din Syamsuddin mengatakan, pondok pesantren ini merupakan niat dan cita-cita lama. Pembangunan pesantren ini di harapkan bisa menjadi pesantren modern, menjadi pusat keunggulan pendidikan umat islam dan bangsa Indonesia. Sementara itu tekad yang di miliki yayasan pondok pesantren ini harus bisa menjadi lebih baik, terbaik dari semua yang baik baik yang Negara ini yang sekaligus bisa berskala internasional. “untuk bisa mendunia tidak harus dari Jakarta, tetapi dari Sumbawa pun kita bisa menggenggam dan ikut berpartisifasi membangun dunia,”ungkapnya, seraya menambahkan, untuk membangun peradaban dunia dari Sumbawa ini, saat ini pihaknya sudah melakukan seleksi terhadap tenaga pendidik yang memiliki kemampuan khusus. Terutama bisa berbahasa Arab dan Inggris serta memiliki kemampuan metedologi yang mumpuni. Oleh karena lanjut Prof Din-sapaan akrab tokoh dunia ini, berharap kepada semua pihak untuk bisa membantu dalam merealisasikan mimpi besar ini. “pondok pesantren ini merupakan milik kita bersama, oleh karenanya besar harapan kami untuk bisa di bantu dalam merealisasikan mimpi besar ini,”ujarnya.
Sementara itu, penjabat Bupati Sumbawa Drs Supran MM mengatakan, Pemerintah daerah bersama dengan pemerintah Provinsi untuk bersama sama membangun komitmen untuk memberikan dukungan agar pembangunan Pondok Pesantren ini bisa berkelanjutan. Tentunya hal tersebut harus di ikuti dengan dukungan dari pemerintah pusat, mengingat pondok pesantren ini bukan untuk Sumbawa dan NTB melainkan untuk Indonesia. “kami akan berupaya untuk membantu semampu kami untuk membangun Pondok Pesantren ini, tentunya semua pihak juga harus mendukung hal ini,” ajaknya.
Menteri Pendidikan dan Kebudyaan (Mendikbud) Anies Rasyid Baswedan Ph.D dalam sambutannya mengatakan, ini merupakan sebuah project bersejarah dan besar. Ini bukan hanya membangun sebuah sekolah melainkan hal ini sebagai sarana untuk menempatkan kembali Indonesia di dalam pantauan radar dunia untuk pendidikan islam modern bagi umat Islam itu sendiri. Sementara itu pemerintah akan membantu semua yang di butuhkan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) ini untuk membangun peradaban Islam dari Sumbawa. “lokasi boleh di kampung, tetapi kualitas yang dimiliki tidak boleh kampungan,”sebutnya.
Oleh karena itu Ia berharap pembangunan pondok pesantren ini bisa menghasilkan generasi-generasi yang mampu di perbincangkan di kanca dunia. Oleh karenanya Dia berharap kepada semua pihak untuk tidak memandang Ponpes ini sebagai milik yayasan semata. Melainkan Ponpes ini bisa menjadi Ikhtiar bersama untuk memajukan pendidikan dan untuk mengharumkan nama umat Islam di dataran Dunia. “kami berharap supaya semua pihak untuk tidak memandang Ponpes ini sebagai milik yayasan semata melainkan ini milik semua pihak untuk membangun pradaban islam,”pungkasnya.