Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa memperingati malam Nuzulul Quran Bulan Suci Ramadan 1554 H. Kegiatan dilaskanakan di Masjid Agung Nurul Huda, Kota Sumbawa, Rabu (27/03/2024) tadi malam.
Pada kesempatan tersebut, bupati didampingi Sekda Sumbawa Dr. Budi Prasetiya, S.Sos., M.AP., dan para pejabat lingkup Pemda Smbawa.
Dalam sambutannya, bupati menjelaskan bahwa, malam nuzulul qur’an merupakan malam turunnya pedoman dan tuntunan umat manusia, yaitu kitab suci al-qur’an. Turunnya al-qur’an telah mentransformasi bangsa arab yang awalnya jahiliyah menjadi beradab dan berkemajuan.
“Kehadiran al-qur’an mampu menata kehidupan kita menjadi lebih maju, lebih toleran, dan beradab,” kata bupati.
Untuk itu, melalui peringatan nuzulul qur’an ini, mengingatkan semua umat manusia untuk semakin bersemangat bertadarus, semakin khusyuk melaksanakan amalan-amalan wajib maupun sunnah, semakin memperbaiki akhlaq, serta semakin mempertebal kesalehan sosial kita kepada sesama manusia.
Selain meningkatkan amal ibadah, mari kita juga bersama-sama menjaga kesucian bulan ramadhan ini dengan menahan diri dari hal-hal yang dapat merusak amal ibadah. Mari jauhi segala bentuk kemaksiatan, ghibah, fitnah, serta hal-hal lainnya yang bertentangan dengan ajaran agama.
“Tidak hanya itu, dalam menjalani bulan ramadhan ini, mari bersama-sama menjaga kondusifitas daerah. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, serta hindari segala bentuk konflik yang dapat mengganggu ketenangan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat,” ajak bupati.
Selanjutnya kata bupati, dalam konteks pembangunan spiritual dan sosial, ia mengajak semua untuk merenungkan pentingnya menjadikan masjid sebagai tempat yang ramah bagi anak-anak. Masjid bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran dan pengembangan diri yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak.
“Kita perlu memastikan bahwa masjid menjadi lingkungan yang aman, nyaman, dan edukatif bagi anak-anak. Mari kita bersama-sama menciptakan atmosfer yang mendukung perkembangan spiritual dan sosial anak-anak, di mana mereka merasa didukung dan terinspirasi untuk belajar agama, nilai-nilai kebaikan, serta kecintaan kepada allah swt,” pesannya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama para orang tua dan pengurus masjid, untuk berperan aktif dalam mengimplementasikan konsep “masjid ramah anak”.
“Mari kita jadikan masjid sebagai tempat yang menyenangkan bagi anak-anak, di mana mereka merasa dihargai dan memiliki ruang untuk tumbuh dan berkembang secara holistic,” pungkasnya. (KS)