Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa, melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Periwisata (Dispopar), terus mempersiapkan destinasi wisata dalam rangka menyambut pelaksanaan MXGP Tahun 2024. Termasuk, memantapkan desa wisata yang ada.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa, Dr. Dedy Heriwibowo mengatakan, selain persiapan teknis, sejumlah pendukung juga disiapkan dalam event MXGP tahun ini. Hal ini dilakukan guna memaksimalkan manfaat event internasional tersebut bagi Kabupaten Sumbawa.
“Sebab, event ini adalah momentum yang baik sebagai ajang promosi wisata daerah,” ujar Dedy, Selasa (06/03/2024).
Diungkapkan, pihaknya sudah mengajukan 14 desa wisata di Kabupaten Sumbawa ke Kementerian Pariwisata. Seperti Desa Labuhan Jambu dengan wisata hiu pausnya, kemudian Desa Wisata Pulau Maryam, Desa Wisata Bahari Teluk Saleh dan Prajak. Juga ada Desa Wisata Poto dan Batu Dulang. Dimana masing-masing desa memiliki keunikan dan potensinya. Hal inilah yang akan disuguhkan bagi para tamu event MXGP yang akan berkunjung.
Karena itu, pihaknya mengajak kepala desa dan Pokdarwis masing-masing desa wisata tersebut untuk mengemas potensi yang ada. Sehingga menjadi potensi wisata yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
“Kami sedang melakukan konsolidasi dengan para pihak. Agar bagaimana destinasi wisata yang ada itu ditambah lagi. Tidak menutup kemungkinan ada potensi lain yang bisa disentuh,” imbuhnya.
Sejauh ini, kata Dedy, desa wisata sudah memiliki data base masing-masing. Tentunya, data base ini akan lebih dilengkapi lagi. Seperti video atraksi wisata yang ada akan dibuat dan informasi wisata akan diperbaharui. Desa wisata juga diminta untuk menyusun agenda atraksi wisata. Agar bisa terhubung dengan agenda yang direncanakan oleh pemda dalam event MXGP ini. Disamping juga mempersiapkan potensi wisata yang ada di sekitar Kota Sumbawa.
“Karena jadwalnya ini ketat, nanti akan disesuaikan. Tapi bagi wisatawan yang tidak memiliki agenda terikat, kita bisa sodorkan berbagai potensi wisata yang ada,” terang Dedy.
Satu hal yang ditekankan, lanjutnya, perlu kolaborasi semua pihak untuk mengembangkan pariwisata. Sebab, pengembangan pariwisata bukan hanya tugas dari pemerintah saja. Namun harus bersama-sama dengan masyarakat. (KS)