Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkda) Sumbawa semakin dekat. Sejumlah fugur bakal calon bupati dan wakil bupati mulai bermunculan, termasuk peluang koalisi antar Partai Politik (Parpol).
Sebagaimana yang terjadi pada PAN dan Gerindra Sumbawa. Kedua partai ini telah bertemu membahas kemungkinan akan berkoalisi pada Pilkada mendatang, Selasa (06/03/2024) di Kantor DPC Gerindra Sumbawa.
Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD PAN Sumbawa Achmad Fachry diwakili Sekjen DPD PAN, Syamsul Hidayat, SE diterima langsung Ketua DPC Gerindra Drs. H. Mohammad Ansori.
Mereka membahas menganai peluang pasangan Mohamad Anshori – Achmad Fachry atau sebalik.
“Partai Gerindra berterimakasih kepada Sekjen PAN atas kehadirannya. Pertemuan ini sekaligus terkait hasil Pilpres. Karena PAN adalah bagian dari koalisi Indonesia Maju yang memenangkan Prabowo-Gibran di Kabupaten Sumbawa sesuai target 70 persen. Karena ini momen Pilkada, insya Allah nanti linier berkoalisi di daerah dengan Partai PAN, sebab sudah memenuhi syarat minimum.9 kursi,” kata Anshori.
Ia mengaku, tertarik dengan figur Achmad Fachry. Sebab, berada dalam satu koalisi pada pilpres. Ia menilai sosok adik dari Prof. Din Syamsuddin itu, merupakan figur yang sederhana, jujur, lurus, terbuka, apa adanya dan tentu ikhlas berbuat untuk masyarakat.
“Kami belum pastikan apakah Ansori-Fachry, bisa juga sebaliknya Fachry- Ansori. Ini masih dinamis dan baru silaturahmi awal,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris PAN Sumbawa, Syamsul Hidayat, SE menyambut baik apa yang menjadi niat bersama PAN dan Gerindra untuk mewujudkan “Sumbawa Maju yang Sejahtera dan Berkhimat”.
“Ini pertemuan awal, kami bicara santai, bicara ringan. tentu memiliki makna khusus bagi PAN kaitan dengan apa yang menjadi hajat bersama bagaimana mendorong salah satu kader terbaiknya untuk maju di Pilkada,” ujarnya.
“Persoalan nanti bisa Ansori-Fachri atau sebaliknya adalah pilihan yang sebenarnya, tidak ada masalah bagi kedua partai ini,” ungkap politisi muda PAN ini.
Menurutnya, yang paling penting suasana kebhatinan antar keduanya yang sudah terjalin dan chemistry-nya nyambung. Keduanya adalah politisi santun dan menerima apapun yang menjadi keputusan bersama.
“Gerindra pada pileg mendapatkan 27 ribu suara dan PAN 23 ribu suara, saya kira ini adalah jumlah yang realistis. Artinya mesin dari kedua partai bergerak”, tandasnya. (KS)