Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Meski telah dilakukan uji coba pada sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) satu tahun ajaran dan mendapatkan hasil yang cukup bagus, namun, Full Day School belum bisa diterapkan pada tahun ajaran 2023/2024 ini.
“Tahun ajaran 2023/2024 ini kita rencananya akan melaksanakan Full Day School, tetapi karena ada rekomendasi dewan yang disampaikan kepada Bupati Sumbawa bahwa diperlukan waktu untuk diterapkan di Sumbawa. Kesimpulannya diminta untuk ditunda dulu pelaksanaannya,” kata Kepala Dinas Dikbud Sumbawa M. Iksan Safitri, Selasa (18/07/2023) kemarin.
Dengan penundaan penerapan tersebut, semua sekolah di Kabupaten Sumbawa kembali menerapkan 6 hari bersekolah. Termasuk sekolah yang menjadi pilot projek pada tahun ajaran 2022/2023 kemarin.
“Semua sekolah menjadi 6 hari sekolah, termasuk sekolah yang tahun 2022/2023 melaksanakan pliot projek uji coba tidak kita lanjutkan,” ungkapnya.
Menurutnya, hajat Full Day School ini adalah penguatan karakter peserta didik. Sehingga, dengan kebali diterapkan 6 hari bersekolah, diharapkan meteri-meteri berkaitan dengan penguatan karakter dapat tetap diterapkan.
“Hajat besar adalah durasi dari siang ke asar itu menurut hemat kami di lapangan, banyak hal-hal yang kurang konstruktif, maka kita dorong durasi itu lebih lama di sekolah karena bisa lebih sistematis yang diberikan oleh sekolah,” jelasnya.
Ke depan, pihaknya berharap Full Day School dapat terlaksanakan sepenuhnya, sejalan dengan penataan dan penyiapan sarana dan prasarana, termasuk kesiapan orang tua siswa.
“Hasil evaluasi penerapan tahun lalu bagus, jadi kemarin tingkat SMP rata-rata orang tua murid mendukung. Begitu antusiasnya, SD pun hingga di pelosok minta melaksanakan Full Day School, kerena dia tahu hakikat dari penerapannya,” pungkasnya. (KS)