Mataram, Kabarsumbawa.com – Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus menyiapkan penambahan pasokan guna memenuhi kebutuhan LPG 3 kg di provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya di wilayah Lombok dan Sumbawa. Penambahan penyaluran pasokan LPG 3 kg sebesar 12,18% dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 1.199,8 metrik ton atau 399.920 tabung dari konsumsi normal rata-rata bulanan yaitu 9.852,8 metrik ton untuk wilayah NTB pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Pjs Area Manager Communication and Relation Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Selasa (11/04/2023) sore, menjelaskanz penambahan pasokan LPG 3 Kg tersebut merupakan antisipasi lonjakan konsumsi dii masa Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Terlebih NTB merupakan destinasi mudik dan destinasi wisata sehingga memerlukan keamanan pasokan BBM dan LPG.
“Kami telah menyiapkan extra dropping sebanyak 343.360 tabung pada bulan April 2023 melalui dua tahap, yaitu tahap I pada tanggal 7 April 2023 dan tahap II pada tanggal 23 April 2023 untuk wilayah NTB. Khusus utuk pulau Sumbawa kami menambahkan extra dropping LPG 3Kg diluar tanggal merah sebanyak 56.560 tabung atau penambahan 7,6% dari konsumsi normal Pulau Sumbawa 747.040 tabung/bulan” jelas Taufiq dalam keterangannya.
Menurutnya, ketersediaan LPG saat ini dilayani oleh 73 Agen dan 4.826 pangkalan resmi yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat. Pada masa Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022 lalu, ada peningkatan konsumsi LPG dari konsumsi normal.
“Antisipasi extra dropping sebesar 12,18 persen tahun ini kami perkirakan bisa mencukupi kebutuhan untuk Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini,” ucap Taufiq.
Lanjutnya, sejumlah upaya juga terus dilakukan untuk menjamin ketersediaan LPG 3 Kg dengan meninjau kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan dan pendistribusian elpiji bersubsidi.
Berbagai langkah antisipasi untuk dapat melayani kebutuhan elpiji masyarakat telah dilakukan oleh Pertamina diantaranya dengan pengamanan dan pemantauan suplai, berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), aparat setempat hingga Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) serta Agen penyalur LPG.
“Apabila menemukan adanya kendala dan hambatan distribusi yang terjadi di lapangan, dapat disampaikan melalui Call Center Pertamina 135 atau melalui email ke [email protected],” pungkasnya. (KS/aly)