Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Aksi pemanah misterius belakangan ini meresahkan warga Sumbawa. Terlebih lagi, aksi tersebut telah memakan korban. Seorang pelajar berinisial FA (17) menjadi salah satu korbannya. Ia terkena anak panah dibagian wajah secara tiba-tiba saat melintas di Jalan Garuda, Kelurahan Lempeh beberapa waktu lalu.
Aksi pemanah misterius tersebut berhasil diungkap oleh Satreskrim Polres Sumbawa tidak lama setelah kejadian. Team Puma menangkap dua orang terduga pelaku berinisial DS (22) dan AA (17), Minggu (26/02/2023) sore lalu di Wilayah Desa Pungkit, Kecamatan Moyo Utara.
Kedua terduga pelaku juga telah mengakui perbuatannya di depan penyidik Satrekrim Polres Sumbawa. Terduga DS sebagai eksekutor, sementara AA yang membonceng DS menggunakan sepeda motor. Namun, yang masih menjadi pertanyaan banyak pihak, yakni apa motif dari para terduga pelaku melakukan aksinya tersebut.
Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Sumbawa Iptu Sumarlin, S.H., kepada wartawan, Rabu (01/03/2023) kemarin, menjelaskan bahwa pihaknya telah menangkap kedua terduga pemanah misterius yang telah memanah korban FA. Dari keterangan korban maupun terduga pelaku, mereka sama sekali tidak punya masalah sebelumnya. Bahkan, mereka juga tidak saling kenal.
“Setelah dilakukan pemeriksaan dan pendalaman, yang jelas tidak ada dendam atau tidak ada pertikaian antara korban dengan pelaku. Korban dan pelaku tidak saling kenal,” ungkapnya.
Sementara terkait motif kata Sumarlin, yang bersangkutan membawah panah untuk melindungi diri jika sewaktu-waktu bertemu dengan kelompok lain yang ingin menyerangnya.
“Jadi, yang bersangkutan ini membawa panah memang untuk persiapan, dalam arti dia juga khawatir nanti dicegat geng lain. Jadi waktu kejadian malam itu, dia miras dulu di Taman Mangga. Kemudian keliling ke blok M, belok ke Lawang Gali, terus Kerato, pokoknya muter ke jalan Sernu. Nah pertama dia panah ke arah Kantor BPN. Kemudian dia jalan lagi muter ke rute yang sama. Kedua inilah dia spekulasi di depan Bulog, ada cahaya sepeda motor, langsung dia tembak, dan kena korban,” jelasnya.
“Jadi, kalau modusnya atau latar belakangnya karna dia persiapan siapa tahu dia diserang oleh geng-geng lain. Apesnya, mungkin kalau orang lain yang lewat, orang lain itu yang kena. Jadi kalo ngincer, tidak ada, dia secara acak,” tambahnya.
Atas adanya peristiwa ini, pihaknya akan meningkatkan patroli rutin pada malam hari dan razia senjata tajam. Kemudian penyekatan pintu masuk pada malam minggu.
“kita himbau masyarakat tidak membawa semacam panah, atau alat-alat yang membahayakan keselamatan orang. Suatu ketika kita perlu melakukan razia. Terutama anak-anak muda perlu kita lakukan penggeledahan. Mungkin malam Minggu, perlu kita tutup jalan-jalan masuk ke Sumbawa,” pungkasnya. (KS/Ala)