Sumbawa Barat, Kabarsumbawa.com – Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah NTB, di Hotel Ifa Syariah, Kabupaten Sumbawa Barat, Sabtu (28/01/2023) siang kemarin. Pembukaan dihadiri oleh Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM, serta seluru pengurus Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah NTB.
Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah NTB, Muslimin dalam sambutannya mengatakan, struktur Pemuda Muhammadiyah lengkap, mulai dari Pengurus Cabang, Pengurus Daerah, Pengurus Wilayah, hingga Pengurus Pusat. Pergerakannya selama ini juga, sudah berdiaspora ke segala lini kehidupan.
“Tantangan kedepannya berat, ditambah pula persoalan infrastruktur negara kita belum siap dalam menghadapi era 5.0. Dinamika perkembangan zaman memberi ruang kepada kita untuk berekspresi dan membutuhkan suport dari semua pihak. Kita selaku pemuda harus waspada, dan harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada,” tutur Muslimin.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PW Muhammadiyah NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag. Diusia Pemuda Muhammadiyah ya g berusia 90 tahun, ia berharap Pemuda Muhammadiyah bisa memberikan keteladanan dalam sikap dan perbuatan.
“Terutama dalam Rapimwil nanti, kita harus membangun komunikasi yang baik, berdiskusi dengan cara yang bijak. Karena tidak pernah ada dalam tradisi Muhammadiyah terjadi kebuntuan dalam rapat dan diskusi,” kata Falahuddin.
Demikian pula yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Bidang Seni Budaya dan Pariwisata, Rahmatullah. Ia mengatakan, Pemuda Muhammadiyah berbeda dengan IPM dan IMM.
“Pemuda Muhammadyah itu lebih dewasa dan lebih mandiri, karena keberadaan organisasi ini merupakan jembatan menjadi lebih sukses,” tandas Rahmatullah.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM., mengatakan kepada warga Muhammadyah, agar terus berpegang teguh pada prinsip Berfastabiqul Khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan.
“Bukan siapa yang terbaik, tapi siapa yang bisa berbuat baik sebanyak-banyaknya bagi orang lain,” kata bupati.
Dalam kesempatan membuka acara Rapimwil, dia juga mendorong warga Muhammadyah untuk terus beradaptasi dengan keberagaman dan perbedaan pendapat.
“Tidak boleh menganggap diri paling benar. Begitu kita klaim kita paling benar, bersamaan dengan itu ada yang mengklaim kita salah. Dan ini kita harus hati-hati, karena bisa menjadi potensi pecah belah,” terang Bupati.
Disamping itu, ia juga meminta warga Muhammadyah untuk terus meningkatkan pemahaman terhadap ilmu dan teknologi. Yang tidak kalah penting, tekan Bupati ialah menjaga etika komunikasi. Karena di Media sosial khususnya, cenderung saling mengejek dan fitnah.
“Meskipun benar yang kita sampaikan, tetapi jika cara mengkomunikasikannya salah, maka itu menjadi tidak baik. Kita harus bijak dalam mengelola informasi,” terang Bupati.
Ia menambahkan, bahwa untuk menghadapi tantangan di era 5.0, Bupati mengajak kepada Pemuda Muhammadiyah NTB untuk menanamkan tiga pilar revolusi mental, yaitu Integritas, etos kerja dan Gotong Royong.
“Kalau di KSB dikenal dengan Ikhlas, Jujur, Sungguh-sungguh (IJS). Tebar terus kebaikan, maka hal hal yang baik akan terjadi di daerah kita, keluarga kita dan daerah kita,” pungkasnya. (KS)