Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pemda Sumbawa melalui Dinas Kesehatan (Dikes) terus mengencarkan pemberantaskan kasus malaria dalam rangka menuju Provinsi Bebas Malaria tahun 2024.
“Kegiatan malaria saat ini Sumbawa harus bebas malaria paling telat bulan Desember ini dalam rangka NTB bebas malaria tahun 2024,” kata Kepala Dikes Sumbawa melalui Kabid P3PL H. Sarip Hidayat, S.Km., M.Ph., kepada wartawan Senin (08/08/2022) di ruang kerjanya.
Ia menjelaskan, penyumbang kasus malaria tertinggi di Kabupaten Sumbawa yakni daerah tambang. Sehingga, untuk penanganan digencarkan di wilayah tersebut.
“kasus 2022 sampai saat ini 84 kasus, dengan penyebaran terbanyak daerah yang ada tambang. Itu menjadi PR kita,” ungkapnya.
Saat ini lanjutnya, pihaknya tengah bergerak ke lapangan melakukan koordinasi tingkat kecamatan untuk dapat bertemu dengan pemegang kebijakan hingga ke tingkat bawah.
“Saat ini kita sedang bergerak ke lapangan untuk doordinasi tingkat kecamatan untuk dapat ketemu dengan pemegang kebijakan tingkat Kecamatan Hingga Desa, Tokoh masyarakat, untuk bisa bersama menghantikan malaria,” jelasnya.
Menurutnya, terdapat dua cara penaganan malaria, pertama menjaga lingkungan tetap bersih, dengan tidak membiarkan adanya air tergenang sebagai tempat berkembangbiaknya nyamul malari. Kemudian kedua, jika telah terjangki, maka harus segera ditangani secara medis agar tidak menularkan kepada orang lain.
“Kita harus jaga lingkungan agar tetap bersih. Kalau sudah tertular harus segera disembuhkan supaya tidak menular. Penularannya itu jika kita terkena malaria, maka nyamung anopeles mengambil parasit di kita dan menularkan ke orang lain,” paparnya.
Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehingga tidak ada tempat bagi nyamuk malaria berkembangbiak. (KS/aly)