Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Guna memastikan kestabilan harga bahan pokok di pasaran menjelang bulan suci ramadhan tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Indag) rutin melakukan pemantauan harga di lapangan.
“Kami di tim inflasi daerah juga tetap melakukan koordinasi, biasanya nanti di tanggal 24 kita lakukan koordinasi lagi terhadap semua barang pokok dan barang penting yang menjadi kebutuhan masyarakat. Di situ kita lakukan agar bisa mengambil kebijakan-kebijakan. Kita akan semakin perketat, semakin intens lagi turun,” kata Kepala Dinas KUKMIndag Sumbawa Melalui Kepala Bidang Perdagangan, Iwan Setiawan S.P., M.Si., kepada wartawan belum lama ini.
Sementara ini ungkapnya, pemantauan bahan pokok baik ketersediaan maupun harga di pasaran masih relatif stabil. Namun demikian, ada gejala kenaikan harga pada komoditi gula pasir. Hal ini dikarenakan produksi gula yang belum dilakukan.
“Kenaikan gula ini bukan di Bulan Ramadhan potensi naiknya. Dia potensi naik pada saat ini karena produksi belum ada. Produksi itu biasanya akan ada bulan 6, bulan 7 tebu gulanya baru panen,” jelasnya.
Jika melihat kondisi di tahun lalu, lanjutnya, kenaikan harga bahan pokok cenderung terjadi H-7 Ramadhan di beberapa komoditi. Seperti cabe dan telur.
“Kalau lihat trend sebelumnya itu di satu pekan sebelum memasuki Bulan Ramadhan. Yang biasa di Bulan Ramadhan itu telur kemudian juga cabai. Daging kalau secara nasional di mungkinkan, tapi kalau di beberapa daerah relatif stabil termasuk Sumbawa,” pungkasnya. (KS/aly)