Tinggi Kasus Kekerasan Anak, IISBUD SAREA, Dinas P2KBP3A dan LPA Teken MoU

Date:

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Meningkatnya jumlah kasus tindak kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sumbawa, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Samawa Rea (IISBUD SAREA) membangun kerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sumbawa dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA).

Kerjasama ini ditandai dengan ditandatanganinya Memorandum of Undestanding (MoU) yang bertepatan dengan agenda pembekalan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan IV Tahun 2020 dengan tema “Berbasis Riset dan Kerja Sosial” pada tanggal 2 Juli 2020, yang diadakan di Science Techno Park (STP) Kabupaten Sumbawa.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IISBUD SAREA, Joni Firmansyah, S.IP, M.I.P di dalam sambutannya menerangkan bahwa IISBUD SAREA memiliki dua program studi yang dapat dilibatkan secara aktif dalam menanggapi isu-isu tersebut, yaitu Prodi Ilmu Hukum dan Prodi Sosiologi.

Baca juga:  Berkat Beasiswa NTB, Bintang Asal Gerung Lobar Berprestasi dan Terkenal di Malaysia

Prodi Ilmu Hukum dapat menjalankan fungsinya untuk melakukan pendampingan kepada korban kekerasan, adapun Prodi Sosiologi dapat menjalankan fungsi kontrol sosial melalui agenda riset dan project social.

Diterangkan, kerjasama ini merupakan komitmen IISBUD SAREA dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi, terutama dalam aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Upaya ini bertujuan agar tidak terjadi lagi tindak kekerasan terhadap anak yang semestinya untuk dilindungi dan diberi perhatian.

Baca juga:  Bang Zul Ingin Pemerataan Pendidikan Melalui Penempatan Guru Berlatarbelakang Daerah Asal

Sementara itu, Kepala Bidang PPPA P2KBP3A Laeli Febrianti, S.STP., M.Si. menyampaikan bahwa, pemerintah dapat bekerjasama dengan civitas akademika di dalam mensukseskan program-programnya. “Kami sangat antusias apabila melalui agenda Kuliah Kerja Nyata ini, IISBUD SAREA dapat memberikan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan dan kewaspadaan,” ungkapnya.

Kemudian, Fathiatulrahma, S.Pd yang merupakan aktivis Pekerja Sosial Pendamping Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa mengungkapkan, bahwa kasus kekerasan terhadap anak begitu banyak, dan sangat sering terjadi. Butuh upaya kongkrit dan aksi nyata untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Semua elemen masyarakat seharusnya dapat terlibat agar kekerasan terhadap anak dapat diantisipasi,” harapnya. (KS/aly)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Populer

More like this
Related

Bang Zul Ingin Pemerataan Pendidikan Melalui Penempatan Guru Berlatarbelakang Daerah Asal

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Acara diskusi bertajuk “Tanya Bang...

Berkat Beasiswa NTB, Bintang Asal Gerung Lobar Berprestasi dan Terkenal di Malaysia

Lombok Barat, Kabarsumbawa.com - Mendapat beasiswa NTB bukan hanya...

Kuliah di Rusia dan Belajar di Turki, Imam Bersyukur Dapat Beasiswa NTB

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Program Beasiswa NTB adalah salah...

Wujudkan Mimpi Anak NTB, Program Beasiswa Bang Zul Harus Berlanjut

Mataram, Kabarsumbawa.com - Program Beasiswa NTB menjadi unggulan pada...