Kabarsumbawa.com – Pilkada 2020 merupakan instrumen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, berdasarkan prinsip demokrasi, pilkada dapat membuka totalitas masyarakat untuk memilih calon pemimpinnya. Ada 270 daerah, diantaranya 9 provinsi ,224 kabupaten dan 37 kota yang akan melaksanakan pilkada serentak pada bulan September mendatang, hal tersebut membuat para calon kepala daerah berbondong-bondong mencari partai politik yang sesuai dengan keinginan mereka. Meskipun diantaranya sudah mendapatkan partai politik, akan tetapi mereka memerlukan wakil atau pendamping mengikuti kontestasi pilkada yang akan diadakan beberapa bulan lagi.
Berdasarkan informasi dari KPU bahwa pilkada akan di laksanakan pada tanggal 23 September 2020, hal tersebut sudah semakin dekat, para calon kepala daerah semakin gencar turun kemasyarakat untuk memberikan janji politik, namun dapat kita rasakan hampir setiap pilkada janji tersebut hanya terucap dari mulut saja. Hal tersebut sangatlah disayangkan, dimana seharusnya kekuasaan yang telah didapatkan bisa digunakan untuk memenuhi janji yang telah diucapkan sebelum mereka terpilih menjadi kepala daerah.
Salah satu daerah yang akan melaksanakan pilkada serentak beberapa bulan mendatang ialah Kabupaten Sumbawa Besar, dimana bakal calon kepala daerah di kabupaten sumbawa begitu banyak, bakal calon kepala daerah datang dari berbagai golongan, diantaranya ada kandidat petahana dan ada dari penantang baru. Masyarakat Sumbawa bebas memilih calon kepala daerah yang bisa memberikan kemajuan yang lebih baik bagi daerah Sumbawa.
Pembangunan di Sumbawa belum begitu baik, dari beberapa pemimpin yang pernah menjadi Bupati Sumbawa belum mampu membawa perubahan yang signifikan, baik perubahan dari sisi pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia, hal tersebut dibuktikan dengan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, bahwa tingkat kemiskinan di Sumbawa berada di posisi ke 6 dari 10 kabupaten Kota di NTB dengan angka 13,90% sementara Kabuten Sumbawa Barat (KSB) berada di posisi kelima dengan angka 13,85% dan kabuten terdekat lainnya yaitu Kabuten Dompu berada di posisi ketiga dengan angka 12,25%.
Siapapun yang terpilih menjadi kepala daerah Sumbawa periode 2020-2025 harus mampu membawa perubahan yang lebih baik lagi,setidaknya bisa melampaui angka kemiskinan dari Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa Barat. Hal tersebut menjadi tugas yang sangat berat di lakukan oleh pemerintah Kabupaten Sumbawa kedepanya,tentu untuk mencapai hal tersebut perlu adanya kerja sama yang baik antar masyarakat dan pemerintah. Karena kinerja pemerintah belum begitu baik dalam menjalankan tugasnya maka perlu adanya suatu masukan dan kritikan dari masyarakat.
Ketika calon kepala daerah terpilih ,maka jangan sampai melupakan janji politik atau visi-misi yang telah diucapkan ketika masa kampanye, jangan kejadian-kejadian sebelumnya seperti janji politik yang tidak bisa terealisasikan terulang kembali. Hal tersebut sangatlah diharapkan demi mengejar ketertinggal Kabupaten Sumbawa dengan daerah lain, mari kita sebagai pemilih menentukan masa depan Kabuten Sumbawa dengan memilih kepala daerah yang benar-benar mampu memberikan perubahan dan bukan hanya sekedar janji manis saja.
Jangan sampai Sumbawa dipimpin lagi oleh para politisi yang hanya sekedar memberi janji belaka, sudah saatnya Sumbawa dipimpin oleh orang-orang yang bisa membawa perubahan. Sumbawa butuh pemimpin yang mau bekerja, kesatuan teori praktek harus berjalan seiringan demi Sumbawa yang lebih baik, sehingga semboyan “ Sabalong Samalewa” bisa terwujud. Semboyan tersebut harus bisa diresapi dengan baik, dimana semboyan yang mempunyai filosofi membangun secara seimbang dan serasi antara pembangunan fisik dan material menjadi nyata.
Oleh karena itu sudah saatnya Sumbawa menuju perubahan yang lebih baik, harapannya Sumbawa bisa menjadi daerah yang maju dari daerah lainnya dan bisa menjadi contoh perubahan untuk daerah lain. Pilkada serentak ini merupakan momen menuju “Sabalong Samalewa” yang lebih baik. Jangan sampai semboyan tersebut hanya terucap dalam mulut saja, spirit dari semboyan tersebut harus kita wujudkan.