Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Mencari tehnik pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa Sekolah Dasar memerlukan pemikiran tersendiri dari seorang guru, hal inilah yang membuat Abdul Azis, S.Pd,SD guru kelas 5 di SDN Nijang, Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa, mencoba melakukan pembelajaran diluar kelas ketika materi pokok berkaitan dengan kegiatan masyarakat.
Pembelajaran itu bertujuan agar anak – anak bukan hanya mendengarkan cerita dari guru tetapi bisa melihat, menyaksikan dan mengidentifikasi secara lansung di lapangan.
Berkenaan dengan kegiatan pembelajaran hari ini kata Azis, tentang aktivitas masyarakat dalam upaya pembangunan ekonomi dan sosial budaya. Dimana, ia mengajak anak – anak melakukan pengamatan di usaha pembuatan bata merah di Desa setempat, yang konon usaha tersebut sudah menjadi bagian dari sejarah perekonomian masyarakat pada umumnya sejak puluhan tahun yang lalu. Selain usaha Bata Merah lanjutnya, juga salah membuat genteng.
Menurutnya, ada alasan tersendiri mengapa anak-anak harus belajar diluar kelas dalam kaitan materi ini, karena salah satu tujuannya agar anak anak bisa mendapatkan informasi bagaimana proses pembuatan bata merah itu, berikut alat dan bahan yang diperlukan sampai kepada prose penjualan yang mengakibatkan pada kegiatan ekonomi yaitu pendapatan rutin pelaku usaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan keluarganya.
Melalui pembelajaran diluar kelas ini sambungnya, siswa SD setidaknya menjadi salah satu tehnik memberi kebebasan anak dalam menghasilkan produk yang baik karena pembelajaran tidak dipaksakan atau terpaksa akan tetapi memberi ruang kepada anak berirama dan betah menuangkan pikirannya dalam bertanya, mengamati, menjelaskan kembali kepada teman kelompoknya ketika dilanjutkan pada kegiatan diskusi di kelas.
“Pembelajaran di luar kelas tidakserta merta dapat dilaksanakan , hal ini dibutuhkan perencanaan dan design dengan baik dari guru, dan tentunya atas persetujuan Kepala Sekolah , semuanya tentu kembali kepada keterampilan seorang guru agar proses yang dilaksanakan dapat tercipta dengan tertib, aman , dan terjalinnya kerja sama baik antara guru dengan siswa, antara guru dengan naras umber ,antara siswa dengan nara sumber atau antara siswa dengan siswa,” jelasnya.
“Proses pembelajaran diluar kelas tentu akan dapat kita capai ketika ada narasumber yang bisa dijadikan objek dalam mendapatkan informasi , hal inilah yang membuat saya menghubungi narasumber dan dalam mewakili pelaku usaha bata merah lainnya hari ini kami berterima kasih kepada bpk M.Saleh dan Bpk Adi Syamsu atau lebih keren dipanggil Om Cuk . begitu banyak informasi yang siswa dapatkan salah satunya pelaku usaha batu merah dalam satu hari bisa mencetak 500 buah bata merah jika diuangkan maka dapat dinilai dengan jumlah 325.000. tentu hal ini bisa menjadi motivasi bagi Siswa SDN Nijang bahwa dengan sebuah keterampilan dan ketekunan bisa mendatangkan rupiah yang bernilai banyak,” jelasnya lagi. (KS/aly)