Sumbawa Besar- Kabar Sumbawa, Tahun 2020 merupakan tahun yang berat dan cukup membuat para petani Kabupaten Sumbawa merasa resah, pasalnya telah hampir tiga pekan, hujan tak juga turun padahal dibeberapa wilayah umur jagung sudah mencapai target untuk segera di lakukan pemupukan agar masa pertumbuhanya subur. Namun, sudah lewat dari masa pemupukan 45 hari dan belum juga ada tanda-tanda akan datangnya hujan. Bila kondisi seperti ini tentu petani akan gagal panen.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Berlian Rayes, S.Ag,. yang dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (27/01/2020) mengatakan bahwa, bila mencermati kondisi dan keadaan saat ini memang cukup memperihatinkan bagi para petani sebab seharusnya bulan ini hujan tidak henti-henti namun sekarang malah sebaliknya curah hujan sangat rendah. Petani yang seharusnya sekarang sudah mulai menanam dan juga pemupukan tapi terkendala karena tidak adanya hujan.
Kondisi ini tentu akan berdampak terhadap gagal panennya para petani, oleh karena itu, Komisi II DPRD Sumbawa meminta kepada Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pertanian, agar segera melakukan upaya mengantisipasi wilayah-wilayah yang rawan kekeringan atau tidak adanya air dengan cara membantu para petani, mungkin wilayah-wilayah rawan dapat didata dengan baik dan benar.
“Kami meminta kepada Dinas Pertanian agar sering-seringlah turun ke petani, terjunkan semua PPL yang ada, apa yang menjadi keluh kesah petani agar dapat ditampung dan selanjunya dicari jalan keluarnya, jangan hanya berpangku tangan, bekerjalah dengan sebenar-benar sebab semua itu adalah tugas dan kewajibannya sebagai abdi masyarakat” tegas Berlian.
Selain keadaan demikian, pupuk juga menjadi persoalan ditegah-tegah masyarakat, banyak petani yang tidak terdata untuk dapat memperoleh pupuk, yang tidak memiliki RDKK maka mereka tidak dapat padahal petani masih banyak yang tidak terdata.
“Saya mengatakan demikian sebab saya senantiasa turun ketengah-tegah masyarakat dan keluhan mereka mengenai tidak maksimalnya Dinas Pertanian dalam melakukan pendataan padahal masih banyak petani yang data-datanya belum masuk ke Dinas sehingga untuk memiliki RDKK yang menjadi syarat untuk memperoleh pupuk mereka tidak punya, jadi saya selaku Ketua Komisi II berharap kepada Dinas Pertanian agar dapat menerjunkan personilnya baik itu PPL dan lainnya, ayoo datangi lokasi, tanya mereka, apa yang menjadi keluh kesah petani agar dalam mengambil kebijakan dapat maksimal dan tepat sasaran,” tutup Berlian.