Sumbawa Barat, KabarSumbawa.com – Pembebasan Lahan untuk Pembangunan Smelter, akhirnya Tuntas. Setelah Bupati, Kapolres KSB, Dandim KSB, Perwakilan PTAMNT , Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat Se-KSB melakukan Negosiasi dengan warga Dusun Otak, Rabu (21/8) Sore Tadi.
Negosiasi digelar di gedung Serbaguna Desa Bukit Damai, Kecamatan Maluk. Sempat berjalan alot berjam-jam, akhirnya Perwakilan Warga Otak Kris, Wagiman, menyetujui menyerahkan Tanah, Bangunan serta Lahannya untuk kepentingan Pembangunan Smelter. Dengan catatan, Bupati KSB, Dr.Ir.HW. Musyafirin MM memberikan Jaminan yakni harga pembebasan Lahan berdasarkan Hitungan Tim Apparisal dengan harga Maksimal sesuai Level lahan yang dimiliki. Kedua, Pemda menyiapkan lahan relokasi beserta rumah tipe 36. Dimana, warga tinggal terima beres alias Tinggal Masuk Rumah. Terakhir, setiap rumah tangga yang lahannya masuk kedalam Lahan Pembebasan, Pembebasan nantinya anaknya dapat bekerja di perusahaan Smelter dengan jaminan dari Pemda Sumbawa Barat.
Bupati Sumbawa barat Dr.Ir.H.W Musyafirin MM, dalam paparannya dihadapan 40 warga Otak Kris sebelum negosiasi, pada dasarnya laporan dari tim pembebasan lahan berjalan sesuai aturan. Karena, Tim Apparisal, secara Independen yang menentukan nilai harga tanah berdasarkan tolak ukur. Dan dalam hal ini, pemda tidak mempunyai niat untuk bermain sehingga dapat merugikan warga selaku pemilik lahan.
“Jangan sampai kita terprovokasi dengan pengacara yang seolah-olah tanah tersebut sangat murah harganya, karena kekuatan Afrizal dalam menentukan harga menggunakan standar NJOP dan itu sudah ada hitungan kali baginya” Tegas Bupati.
Terakhir, Pemda Sumbawa Barat mengapresiasi para alim ulama dalam memberikan pencerahan atas kehadiran smelter yang sangat berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat. Karena nantinya ,tanpa kehadiran Smelter, dampaknya, niscaya kedepannya ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat akan jauh merosot dari daerah lain dan ini sangat berdampak luas akan kehidupan dasar masyarakat.
“Saya selaku Bupati bersama Kapolres, Dandim dan para Alim Ulama , berjuang meyakinkan warga pemilik lahan agar mau melepaskan lahannya untuk pembangunan Smelter ini semata-mata untuk ibadah , karena dengan hadirnya Smelter nantinya akan diikuti dengan pembangunan perluasan bandara udara, adanya industri turunannya seperti pabrik pupuk dan pabrik semen, yang berdampak kepada peningkatan daya beli masyarakat. Dan jelas lapangan pekerjaan akan terbuka sangat besar dan seluas luasnya bagi pembangunan masyarakat Sumbawa Barat “ ungkapnya seraya menambahkan, ia sangat berterima kasih kepada semua pihak demi terwujudnya Smelter ditanah Pariri Lema Bariri ini.(KS/yud)