Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Tokoh Pemuda Kecamatan Orong Telu Sendi Akramullah, mengkritik hasil perbaikan sementara terhadap dua jembatan menuju Kecamatan Orong Telu yakni jematan Brang Punik dan Tempuak Renok.
Menurutnya, perbaikan sementara yang dilakukan oleh Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa terkesan asal-asalan, hasil perbaikan tersebut hanya bertahan kurang lebih dua bulan sejak diperbaiki pertengahan Januari lalu.
“Perbaikan sementara yang dilakukan pemerintah terhadap jembatan tersebut terkesan asal-asalan. Hasil dari pengerjaannya hanya mampu bertahan 2 bulan,” Sendi yang juga merupakan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Sumbawa Selatan Mataram (HMS2M) .
Lanjutnya, mestinya hasil perbaikan yang dilakukan tidak seperti itu. Mengingat besaran anggaran sesuai hasil audiensi dengan DPR, Rp. 42. 216.000 untuk perbaikan sementara jembatan Brang Punik dan Rp. 93.180.000 untuk perbaikan Jembatan Tempoak Renok.
“Masa Cuma ditumpuk batu dengan bronjong, anggarannya begitu besar. Kami mahasiswa bersama pemuda Orong Telu mencurigai adanya indikasi penyelewengan anggaran perbaikan sementara terhadap kedua jembatan tersebut,” ujarnya.
Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa Ihsan Imanuddin, S.T., ditemui, Senin (01/04/2019) di ruang kerjanya, mengatakan, tidak ada kerugian negara dalam penanganan kedua jembatan tersebut. sebab perbaikan sementara, tidak menggunakan anggaran swakelola, melainkan menggunakan uang pribadi. Dikarenakan sampai saat ini, anggaran swakelola belum keluar.
“Itupun kami usahakan. Maka sumber anggaran perbaikan sementara tersebut dari uang saya pribadi. Kita selesaikan dengan total Rp. 15 juta untuk perbaikan sementara itu. Semangatnya bagaimana menyelematkan masyarakat. Swakelola belum jalan sampai sekarang,”ungkapnya.
Ia membantah jika anggaran perbaikan jembatan Brang Punik senilai Rp. 42.216. 000
“Tidak ada 42 juta. Tidak ada RAB. Karena memang itu sifatnya mendadak karena bencana, sehingga atas dampaknya kami harus memperbaiki. Tidak ada anggaran. Jika mau diaudit silahkan. Belum ada swakelola sampai saat ini. Ini hanya bentuk tangungjawab kami sebagai pemerintah,” jelasnya.
Pernyataan Kabid Bina Marga, bertolak belakang dengan penjelasan Plt Kadis PUPR Sumbawa Ir. Armawan Jaya melalui media online Samawarea.com ia mengatakan, perbaikan jembatan tersebut menggunakan anggaran swakelola. (ks/aly)