kabarsumbawa.com – Produk unggulan lokal, atau produk yang bersentuhan langsung ekonomi kerakyatan akan terus didorong agar berdampak ekonomis lebih terhadap lingkungan produk itu sendiri. Seperti diketahui, beberapa produk unggulan daerah telah banyak dikenal antara lain susu kuda liar, permen susu dan kopi tepal.
“Sesuai dengan misi Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan, salah satunya tentang perekonomian kerakyatan yang bernuansa lokal, branding, atau ada kekhasan. Karena itu kita berangkat dari potensi lokal dan produk lokal, atau yang kita sebut sebagai produk unggulan.
Misalnya sudah ada brand Kopi Tepal, Susu Kuda Liar, dan Permen Susu,” kata Drs. Arief M.Si., Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, di ruang kerjanya Rabu (25/07).
Produk unggulan daerah akan terus didorong untuk dikembangkan dan ditingkatkan melalui berbagai strategi perubahan. “Apakah itu melalui pelatihan dan pendidikan bagi para pelaku, pengetahuan, menajemen usaha, menajemen pembukuan, skill yang berdampak langsung pada kualitas hasil dan sebagainya. Itu kita laksanakan brdasarkan kemampuan pendanaan dan sumber daya aparatur kita. Jalan, alhdulillah,” ungkapnya.
Diungkapkan sebagai langkah nyata dorongan tersebut, pemda sumbawa akan membangun sentra industri kecil dan menengah di Kecamatan Moyo Hulu, dengan segmentasi produk olahan rumput laut dan daging. Sebab, daging dan rumput laut diamggap produk unggulan Kabupaten Sumbawa karena produksi mimpah.
“Kenapa daging dan rumput laut. Potensi rumput laut kita sangat melimpah, bahkan daerah penghasil tertinggi se NTB. Data BPS tahun 2015, produksi kita sekitar 625 ribu ton panen per tahun. Dan saya yakin sekarang angkanya lebih kurang sedikit saja. Selama ini, bisnis plan petani rumput laut hanya berkisar pada menanam, memanen dan menjual. Itu belum disentuh, belum diolah. Sehingga tidak memberikan nilai tambah secara ekonomi. Daging, mirip sama saja dengan rumput laut. Bukankah kita ini daerah Nyoman juta sapi. Daerah yang memiliki banyakn ternak besar. Tapi masyarakat jual hidup-hidup saja,” jelasnya.
Dijelaskan, sentra industri kecil dan menengah tersebut, selain melibatkan pengusaha secara langsung, juga akan menyerap bamyak tenaga kerja.
“Bupati memberi injeksi spirit agar potensi keunggulan untuk ditangkap dikelolah sehingga mensejahterakan. Kenapa tidak itu kita manfaatkan untuk menumbuhkan lingkungannya. Sekarang kita olah daging itu menjadi berbagai macam produk daging olahan. Daging, bakso, daging siap saji, dendeng, atau yang lainnya. Itu disentuh melalui instrumen industri daging,” jelasnya.
Ditegaskan, selain indsutri kecil dan menengah tersebut, produk beras merah organik Desa Sabeok Kecamatan Ororng Telu akan difasilitasi oleh pemerintah untuk mendapatkan sertifikasi. “Beras merah termasuk, tapi kita tidak olah. Yang diminta bagaimana mendapatkan sertifikasi. Mulai dari sertifikasi kualitinya, sertifikasi merk dan seterusnya. Kita akan fasilitasi. Kades Sabeok sudah datang temui kabid saya. Saya sudah dilapori,” jelasnya.
Dikatakan, dalam waktu dekat Dinas Koperasi UKM Perindustriqn dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa akan mendapatkan pelatihan dan Kementerian Hukum dan HAM, terkait Haki dan sertifikasi. “Dan disitu jatah kita akan banyak UKM yang masuk. Insya Allah ini (beras merah Sabeok, red) akan masuk,” jelasnya. (ks/adm)