Sumbawa Besar, kabarsumbawa.com –
Meskipun harga BBM jenis minyak tanah (Mitan) dipangkalan berkisar Rp 4000/Liter, namun masyarakat belum dapat menikmati harga tersebut. Bahkan di beberapa daerah, masyarakat membeli mitan hingga Rp 7.000/Liter. Sehingga, perbedaan harga tersebut dianggap Anggota Komisi II DPRD Sumbawa sebagai musibah.
“Saya baru tahu tadi, bahwa istri saya beli Rp 7.000/Liter dari sepeda motor. Dan ini bagi saya itu musibah,” katanya dalam hearing di ruangnpimpinan dewan, Senin (16/04).
Ditegaskan, perbedaan harga yang dianggapnya terlalu tinggi tidak dapat diterima. Sebab disisi lain, pertamina masih memiliki stok yang belum disalurkan ke masuarakat.
“Sementara kita tahu bahwa harga pangkalan sekitar Rp 4000/Liter. Ini bagi saya sebagai wakil masyarakat tentu tidak bisa menerima. Sementara disatu sisi pertamina masih punya stok,” tegasnya.
Dengan demikian, pola pendisteibusian dan penyaluran Mitan ke masyarakat musti ditata. Agar tidak terdapat selisih harga pangkalan dan harga di masyarakat yang terlalu tinggi. “Artinya tinggal bagaimana pola pendistribusiannya yang harus ditata dengan bagus,” jelasnya.
Diungkapkan, dalam menentukan dan menetapkan agen baru, pertamina misti melibatkan seluruh elemen. Termasuk membangun komunikasi dengan masyarakat, agar hajat untuk membantu masyarakat tercapai.
“Penambaham agen dan pangkalan merupakan hak dari pertamina tapi harus prosedural dan memenuhi aspek kebutuhan di masuarakat. Artinua dalam penempatan dan penambahan agen musti melibatkan masyarakat dengan diskusi dan komunikasi. Sehingga penempatan agen tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya. (ks/adm)
Masyarakat Beli Mitan Rp 7.000/Liter Adalah Musibah
Date: