Penyuluh Lombok Barat Semangat Kembangkan Padi Hitam

Date:

Padi hitamLobar, kabarsumbawa.com – Padi hitam atau beras hitam merupakan salah satu dari jenis beras khusus yang memiliki sifat unggul disebabkan oleh warna dan kandungan gizinya. Padi yang menghasilkan beras hitam sebenarnya telah lama dan banyak ditanam di kawasan Asia. Berdasar dokumen sejarah, jaman dinasti-dinasti Tiongkok kuno ternyata beras hitam hanya dikonsumsi oleh kalangan kerajaan sehingga dikenal sebagai beras “terlarang”. Setelah selesai periode jaman kuno tersebut, beras hitam mulai dikembangkan ke seluruh kawasan Asia.

Beras hitam saat ini mulai banyak diminati banyak kalangan karena meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat khususnya dari konsumsi pangan. Berbagai penelitian menunjukkan, beras hitam mengandung zat gizi di bagian lapisan luarnya seperti serat, vitamin B1, B3, B6, Vitamin E, mangan, fosfor, zat besi, antioksidan dan antosianin, asam amino dan asam lemak esensial.

Saat ini, padi beras hitam pengembangannya masih terbatas dan hanya dipasarkan dalam jumlah tidak banyak. Perlahan namun pasti perkembangan beras khusus ini akan meluas terutama karena alasan kesehatan. Padi beras hitam kita saat ini masih berupa varietas padi lokal. Belum diketahui pasti apakah sudah ada yang dilepas atau tidak. Namun untuk pendaftaran sebagai varietas lokal beberapa provinsi termasuk NTB sudah. Ke depan selain pelepasan varietas unggul lokal, perlu juga dilakukan pemuliaan untuk menghasilkan VUB beras hitam dengan sifat lebih unggul seperti umur pendek, produktivitas tinggi dan rasa pulen.

Saat kunjungan ke UPTD Narmada, Lombok Barat penelit Dr Edi Listanto dari BB Biogen Bogor sempat meninjau demplot padi hitam dan padi putih (biasa) yang ada di UPTD Pertanian Narmada. Selain padi hitam, beberapa varietas unggul baru (VUB) biasa tentu saja juga dikembangkan untuk mendukung Upsus Pajale Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut salah satu Penyuluh UPTD Narmada bapak Wayan Sudiarsa , pengembangan padi beras hitam akan terus dilakukan. Dari beberapa kali penanaman, beras hitam yang umurnya memakan waktu sekitar 5-6 bulan, mampu memproduksi beras hitam dengan rata-rata gabah kering panen sekitar 6 kw per 10 are. Pemasaran beras hitam tidak terlalu sulit dan harga juga relatif bagus. Saat ini harga mampu mencapai harga Rp. 20.000,- per kg.

Selain dukungan pada Program Upsus Pajale dan Program Pembangun Pertanian, UPTD Narmada juga bermaksud melestarikan sumberdaya genetik lokal yang ada agar dapat dimanfaatkan generasi yang akan datang. Untuk itu dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan. Semoga dengan semangat para petani di daerah, kedaulatan pangan kita makin kokoh dan petani makin sejahtera. (ks/Edi Listianto)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Populer

More like this
Related

AMMAN Masuk Daftar Perusahaan Paling Terpercaya di Dunia

Sumbawa Barat, Kabarsumbawa.com - PT Amman Mineral Internasional Tbk...

Pertamina Berikan Sanksi Tegas Agen dan Pangkalan yang Jaul LPG Diatas HET

Lombok, Kabarsumbawa.com - Pertamina Patra Niaga melaui Patra Niaga...

Perhatikan Langkah Ini untuk Dapatkan QR Code Pertalite

Lombok, Kabarsumbawa.com - Merespon konsumen Pertalite yang sudah mencoba...

Kabar Baik! BBM Pertamina Turun Harga, Berlaku 1 September 2024

Lombok, Kabarsumbawa.com - PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding...