Sumbawa Barat, Kabar Sumbawa – Minat baca bukan saja ditumbuhkan pada anak-anak tapi mulai dari guru sendiri. Guru adalah contoh. Jika guru tidak bisa memberikan yang terbaik, maka tidak mungkin muridnya akan melakukan yang terbaik. Karenanya, mulailah mencintai profesi sebagai guru. Dengan mencintai profesi tersebut, guru akan memberikan dedikasi yang terbaik untuk anak-anak.
Guru harus memberi contoh dan membuat gerakan untuk meningkatkan minat baca, menulis dan berhitung (calistung) siswa.
‘’Kepala Sekolah dan guru harus memberikan contoh gerakan litetasi agar diikuti anak-anak,’’ Ujar Wabup Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST dalam sambutannya di hadapan Kepala UPTD Dikpora se-KSB, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan guru saat Sosialisasi Program Rintisan Pembelajaran Literasi Tingkat Awal/Pelita di KSB, Rabu pagi (28/03).
Dalam kesempatan tersebut, Wabup mengatakan untuk meningkatkan kesadaran membaca atau literasi yang kemudian membangkitkan kesadaran menulis dan berhitung tidak cukup dengan mengajak. Maka harus ada gerakan yang dilakukan sekolah sebagai ujung tombak. Ia mencontohkan pertama, seperti yang dilakukan di SDN 1 Sapugara Bree, dimana pihak sekolah menempel beraneka tulisan yang berwarna warni dengan tujuan mengajak siswa membaca.
“Kedua, bisa menggerakkan dan meningkatkan literasi dengan menjadwalkan anak-anak ke perpusatakaan. Atau bisa juga bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan mendatangi sekolah agar anak-anak bisa bisa membaca buku lebih banyak.” Imbuhnya.
Kemudian, masih Wabup, yang Ketiga yakni memberi pekerjaan rumah kepada muridnya untuk membuat dongeng, sehingga murid tersebut akan membaca kemudian menulis dongeng yang diminta guru. Atau kemudian membuat lomba pidato, lomba karya tulis di sekolah.
“Lomba tersebut akan membuat murid mencari referensi yang tentu akan mereka baca dan ditungkan dalam bentuk tulisan.”(KS/yud)