Pengerjaan Jalur Jalan Samota Molor Karena Tanaman Jagung

Sumbawa Besar, kabarsumbawa.com –
Pengerjaan jalur jalan samota seharusnya mulai dikerjakan 10 Maret lalu setelah dilakukan penandatanganan kontrak sehari sebelumnya. namun hingga hari ini, pengerjaan jalan belum dapat dilakukan, karena beberapa titik yang akan dilalui oleh pembangunan fisik jalan masih terdapat tanaman jagung masyarakat, khususnya masyarakat Kecamatan Moyo Utara.
“Ini sudah molor tiga minggu dari waktu yang seharusnya. Namun kami ingin memberikan kelonggaran kepada masyarakat yang menanam untuk panen hingga 31 Maret, agar langsung dapat dikerjakan,” kata Dr.M.Ikhsan, Assiten I Setda Sumbawa, dalam pertemuan bersama masyarakat di ruang pertemuan Kantor Bupati Sumbawa, Jum`at (23/03).
Ditegaskan, lahan yang ditanami masyarakat untuk tanaman jagung tersebut, secara hukum merupakan lahan milik Pemda Sumbawa. Namun pemerintah tidak ingin bersikat arogan dan memberikan kelonggaran dan kesempatan kepada masyarakat untuk memanen. Sebab, dari survey yang dilakukan, tanaman jagung tersebut telah memasuki masa panen, bahkan telah ada masyarakat yang memanen.
Diungkapkan, lahan yang ditanami tersebut menjadi hak dari Pemda Sumbawa dari PT. Ladang Artha Buana dan PT.Dani Tama Land setelah dilakukan pembayaran ganti rugi yang dititipkan kepada pengadilan masing-masing senilai Rp 2. 2 Milliar dan Rp 2.6 Milliar, tahun 2014. “Kami titipkan di pengadilan karena perusahaan tersebut tidak mau menerima pembayara. Maka berdasarkan ketentuan perudang-undangan tanah tersebut sudah menjadi milik Pemda Sumbawa,” jelasnya, juga menambahkan, seharusnya begitu ada pengerjaan, lahan tersebut dalam keadaan kososng.
Namun, meski ganti rugi telah dititipkan ke pendadilan, ke dua perusahaan masih mengklaim lahan tersebut, dan mengajukan kasus tersebut ke Mahkamah Agung. Dan oleh Mahkamah Agung, Pemda Sumbawa dimenenagkan atas sengketa tersebut.
“Pemberian ganti rugipun, berdasarkan besaran dari hasil tim Appraisal. Tapi belakangan perusaan tersebut, menyewakan tanah tersebut kepada masyarakat dan ditanami jagung. Tapi kami masih berikan kelonggaran,” tegasnya. (ks/adm)