Sumbawa Besar, kabarsumbawa.com -Ir.Dirmawan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, mengibaratkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan seperti raksasa tidur. Sebab, potensi yang dimiliki sangat besar, dan hingga saat ini belum tergarap maksimal.
“Potensi kita ini sangat besar, sangat berlimpah. Seperti raksasa yang sedang tidur. Misalnya untuk perikanan budidaya, baru tergarap sekitar 40 persen,” ujarnya.
Menurutnya, meski dimikian, perikanan budi daya telah memberikan sumbangan besar untuk produksi NTB, bahkan menjadi kabupaten penyumbang tertinggi. “Potensi ini yang paling memungkinkan untuk diakselesarikan dan paling besar pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat. Kenapa kita bilang begitu, budi daya ini bisa bangkitkan ekonomi rakyat, teknologi dan biaya riangan. Teknologi bisa dilakukan siapa saja,” ujarnya, juga mencontohkan, budi daya rumput laut bahkan bisa dilakukan anak-anak.
Sedangkan untuk perikanan tangkap, Dislutkan Kabupaten Sumbawa bekerjasama dengan Wildlife Conservation Society (WCS) untuk mendata potensi pengelolaan tangkap ikan kerapu dan ikan kakap di Teluk Saleh. Sehingga penangkapan yang dilakukan nelayan ditempat tersebut dapat menggunakan kaidah perikanan yang berkelanjutan
“Nantinya tidak boleh melebihi ambang yang ditetapkan. Agar semua potensi yang ada itu tetap lestari,” jelasnya.
Berdasarkan ekspose WCS, Perairan Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat termasuk dalam wilayah Lesser Sunda Seascape yang berada pada segitiga karang dunia yang memiliki keanekaragaman laut tertinggi dan habitat bagi 76% spesies terumbu karang di dunia.
Identifikasi dan invetarisasi tahun 2014, antara Wildlife Conservation Society (WCS) dan Marine Protected Areas Governance (MPAG) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat, secara umum menyimpulkan, perairan sekitar Pulau Sumbawa memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi.
Potensi tersebut perlu dikelola untuk mendukung sektor pariwisata dan perikanan melalui pengembangan kawasan konservasi perairan dengan prinsip pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut, 3 (tiga) strategi pengelolaan kawasan konservasi perairan dapat dilakukan, yaitu penguatan kelembagaan, penguatan pengelolaan sumber daya alam, dan penguatan sosial-ekonomi. (ks/adm)