Sumbawa Besar, kabarsumbawa.com – Otoritas Jasa Kuangan (OJK) melaksanakan kegiatan Edukasi Keuangan bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia yang bertemakan “Kelola Uang Kunci Hidup Sejahtera” yang dibuka secara resmi oleh Bupati Sumbawa, H.M. Husni Djibril, B.Sc., yang dihadiri Deputi Direktur OJK RI, Kepala OJK Propinsi NTB, Kepala BP3TKI Mataram, Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan Kepala Dinas Nakertrans Kab. Sumbawa di Aula UPT LLK Disnakertrans Sumbawa Besar, Kamis (9/11/2017).
Kepala BP3TKI Mataram, Mocharam Ashadi menyampaikan bahwa NTB merupakan propinsi urutan ke empat terbesar secara nasional sebagai daerah pengirim tenaga kerja ke luar negeri dan kabupaten Sumbawa termasuk kantong pengirim TKI terbesar. Data penempatan TKI di luar negeri tahun 2016 lalu sebanyak 22.902 orang, sementara sampai bulan Oktober tahun 2017 berjumlah 16.630 orang dan 2.700 orang dari jumlah tersebut berasal dari kabupaten Sumbawa.
“Devisa yang dihasilkan para pahlawan ini tahun 2016 untuk propinsi NTB lebih kurang senilai 1,7 Trilyun, sementara yang dihasilkan untuk kabupaten Sumbawa lebih dari 58 milyar sampai dengan Oktober 2017” jelasnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Propinsi Nusa Tenggara Barat, Farid Faletehan menjelaskan banyak kendala yang dihadapi oleh para TKI semenjak berangkat sampai dengan kembali, terutama setelah kembali ke tanah air dengan membawa hasil kerja. Diharapkan dengan adanya acara semacam ini para TKI bisa belajar mengatur keuangan sendiri sehingga hasil bekerja selama diluar negeri tidak sia-sia.
Bupati Sumbawa dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Sumbawa cenderung bekerja di Malaysia sementara untuk Tenaga Kerja Wanita (TKW) banyak yang bekerja ke negara-negara Timur Tengah. TKI atau TKW merupakan sumber devisa negara yang sangat tinggi, oleh karna itu pihak terkait harus mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi para pahlawan devisa.
“Mental para tenaga kerja kita sangat luar biasa, jagalah mental ini untuk menjaga harkat dan martabat diri dan bangsa, karna TKI dan TKW adalah penyumbang devisa tertinggi negara, dan Sumbawa khususnya” jelasnya. (KS/adm)