Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com, – Biasa dari tahun ke tahun menjelang Musim Tanam (MT) pertama atau awal musim hujan, angka gadai selalu menunjukkan lonjakan. Lonjakan angka gadai tersebut, selalu terjadi setiap akhir dan awal tahun berikutnya. Dan akhir 2017 hingga awal 2018 diperkirakan tren yang sama juga terjadi.
“Kalau di dalam kota tidak ada peningkatan yang berarti. Cendrung konstan saja, dari waktu ke waktu. Yang terjadi lonjakan itu di kecamatan-kecamatan. Daerah kota tidak terlalu pengaruh sama musim tanam, karena nasabahnya beragam pedagang, PNS,” kata Buyung syaifullah, Kepala Cabang Pegadaian Sumbawa, kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (07/11).
Menurutnya, lonjakan terjadi dihampir seluruh unit yang ada di kacamatan. Namun lonjakan drastis jumlah gadai biasa terjadi di kecamatan Moyo Hilir, Moyo Hulu dan Lunyuk. Nilai gadai nasabah di masing-masing unit tersebut dapat mencapai 1 Milliar Rupiah, per MT pertama.
Diungkapkan, barang gadai nasabah tertinggi adalah emas. Sedangkan barang lain seperti alat bajak atau tractor hanya ada di beberapa unit dan dalam jumlah sangat minim. Gadai tractor biasanya hanya ada di Kecamatan Moyo Hulu.
“Rata-rata di unit itu sampai satu milliar. Dan itu dari emas. Barang lain sedikit, yang bisanya digadai tractor. Kalua pas musim hujan ditebus dulu. Sudah panen baru masuk lagi,” jelasnya. (KS/Adm)