Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Universita Teknologi Sumbawa (UTS) mewisuda 146 mahasiswa-mahasiswi, Jum`at (27/10). Acara wisuda angkatan perdana UTS tersebut dihadiri oleh Pendiri UTS, Dr.Zulkieflimansyah bersama Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI, Muhammad Nasir.
Dalam acara tersebut, Menristekdikti mengatakan, saat ini sejarah dunia telah mengalami pergeseran dalam pergruruan tinggi, dan pola pikir masyarakat. Orang hebat tidak musti berada dikota, demikian juga dengan mahasiswa.
“Menjadi orang hebat tidak harus mencari perguruan tinggi yang hebat saja. Menjadi orang yang sukses tidak harus berada di tempat kota saja. Ini bisa dilakukan oleh semua. Para mahasiswa sudah bergeser secara pandai. Dulu selalu mencari pekerjaan menjadi pegawai negeri. Itu sudah ketinggalan dan dianggap kuno,” ujarnnya.
Arus perkembangan teknologi didunia saat ini cukup kencang. Dari menaikkan popularitas seseorang, hingga transaksi keuangan. “Semuanya sudah dirubah. Tidak lagi pembayaran pakai uang tunai. Kalau naik taksi dulu, seharusnya menunggu di jalan yang dilewati. Sekarang online. Apakah hal ini bisa untuk mahasiswa, sangat bisa terjadi pada anak-anak ini. Saya yakin anda akan menjadi anak yang sukses kalau kita bekerja keras. Ini penting supaya kedepan pendidikan kita berkualitas,” ujarnya.
Menurutnya, kedepan pendidikan tinggi tidak akan mengenal kelas, dan tidak ada batasan antar negara. Sebab, teknologi dapat dimanfaatkan untuk kuliah di rumah, atau diluar lingkungan universitas. “Kemenristekdikti sudah menyiapkan hal ini. Mudah-mudahan adik-adik jangan berfikir untuk menjadi seorang pegawai. Jadilah seorang pengusaha yang yang sukses di negeri ini,” tegasnya.
Ia memuji keberadaan UTS yang baru beberapa tahun, namun sudah diminati oleh siswa se-nusantara. Mulai dari timur indonesia hingga aceh. “Ini luar biasa perguruan tinggi baru punya mahasiswa seluruh dunia. Selamat kepada UTS. Tidak pernah ada namanya perguruan tinggi baru dimasuki oleh mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia. Hanya ada di UTS,” katanya.
Diungkapkan, kedatangannya ke Sumbawa juga membawa program perbaikan genetika sapi sumbawa. Dan program tersebut, diharapkan bobot sapi umur 3 tahun 500 hingga 550 kilogram, dari sebelumnya 200 hingga 250 kilogram.
Ditempat yang sama, Dr.Zulkieflimansyah, pendiri UTS, mengibaratkan UTS seperti kuil bertaman indah di Jepang. Namun keindahan kuil dan taman tersebut belum sempurna tanpa tanpa kekurangan.
“Hari ini sudah sempurna bagi para wisudawan. Kalau wisudah hari ini, ada yang kipas-kipas karena tidak ada kipas anginnya. Kalau ada kekurangan disana-sini, itu dalam rangkap menyempurnakan,” katanya.
Ditegaskan, wisudawan perdana merupakan orang-orang terbaik di sumbawa, NTB dan Indonesia. Sebab, lahir dari proses seleksi yang begitu ketat, tanpa pandang bulu, asal, dan status.
“Wisudah hari ini untuk orang istimewa. Dulu kita rencanakan satu program study hanya 10 orang. UTS datang dengan konsep berbeda, 10 orang terbaik untuk tiap program. UTS tidak akan besar kalau rekrutan pertama orang biasa. UTS hadir karena Human Development Index (HDI) NTB rendah. Sebab, orang terbaik NTB belajar ke luar NTB dan tidak kembali,” ujarnya.
Sehingga, UTS lahir dari gagasan untuk membuat pengruan tinggi yang baik, bukan hanya membuat orang NTB tetap di NTB, tapi mendatangkan orang dari luar NTB. Dan di UTS bukan hanya untuk mahasiswa terbaik, tapi juga diasuh oleh tenaga pengajar terbaik.
Ia mengingatkan, agar wisudawan UTS jangan menjadi pengangguran. Apabila tidak mendapatkan pekerjaan yang pantas, maka harus menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
“Coba bidik perusahaan besar untuk belajar. Lima tahun anda bekerja, harus berencana buat perusahaan anda sediri. Kalau jadi dosen harus doesen yang benar. Kalau mau sekolah harus ke luar negeri. Bukan untuk gaya-gayaan, bukan untuk selfie untuk medsos, agar anda bangga sebagai bangsa indonesia. (KS/Adm)