Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa – Sejak 2011, lahan tanam jagung sumbawa meningkat dari 25 ribu hektar menjadi 101 hektar tahun 2017. Penginkatan lahan tersebut, juga dibarengi dengan peningkatan hasil produksi, dari 5,7 ton menjadi 7 ton per hektar.
“Alhamdulillah tentu ini adalah hal yang membahagiakan dan membanggakan kita petaani di Kabupaten Sumbawa. Dari sisi pendapatan, kita bisa lihat betapa geliat ekonomi kabupaten sumbawa yang berasal dari jagung ini, kata Tarunawan, S.P., S.Sos, Kepala Dinas Pertanian Sumbawa, dalam pembukaan Gebyar Pesta Jagung di Kawasan Wisata Saliper Ate, Selasa (26/09).
Menurutnya, melalui kegiatan kelima dari rangkaian Festival Peona Moyo Tahun 2017 ini, untuk mengembangkan komoditas jagung menjadi salah satu pondasi ekonomi Kabupaten Sumbawa. sejauh ini, rata-rata pendapatan petani berkisar 15 sampai 20 juta perhektar.
“Tidak ada satu tanaman pun yang bisa menghasilkan keuntungan yang begitu besar seperti jagung ini,” jelasnya.
Diungkapkan, gebyar jagung yang telah dilaksanakan dalam waktu lima tahun, berhasil memotivasi petani untuk bertanam dan mengembangkan jagung. Namun masih menjadi tantangan, karena menurut ahli agribis, keuntungan terbesar bukan didapat dari budidaya hasil jagung. Tetapi dari proses agribisnis lain, yaitu pengolahan.
“Inilah saya kira yang menjadi PR kita bersama. Hampir 100 persen produksi jagung kita dibawa keluar. Andaikata diolah diproses akan lebih mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat kita,” katanya.
Melalui Gebyar Jagung, pemerintah ingin memasyarakatkan bahwa banyak produk yang dihasilkan dari jagung, mlaui dari makanan hingga kosmetik. “Dari buku yang kami baca, ada 82 produk dari jagung. Saya kira dari acara kita hari ini bisa membangkitkan semangat keluarga pertani masyarakat lain melirik jagung ini agar menjadi mata pencaharian melalui industri rumah tanggam,” ungkapnya.
Ditegaskan, kegiatan tersebut terus dilakukan di masa mendatang, dengan modifikasi-modifikasi sesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk 2018, pemerintah merancang agar komoditas jagung mencapai 1 juta ton.
“Berarti ada PR kita untuk meningkatkan arealnya dari 101 hektar menjadi minimal 125 ribu hektar, dengan produktifitas rata-rata mencapai 8 ton. Insya Allah kami akan bergerak dengan seluruh perangkat dinas pertanian dibantu seluruh masyaraklat. Sehingga apa yang kita harapkan bisa tercapai dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tegasnya. (ks/adm)