Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa – TNI bertempat di Koramil Kota Sumbawa, menggelar kegiatan nonton bareng film G30S/PKI, Sabtu (23/9) malam lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekcam Sumbawa, Camat Labuhan Badas, Camat Batu Lanteh, salah anggota DPRD Sumbawa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kalangan pemuda.
Dalam pemutaran film ini, masyarakat sangat antusias. Hal ini dibuktikan dengan membludaknya penonton yang datang. Dalam kegiatan ini, anggota Koramil Sumbawa menyiapkan sekitar 300 kursi bagi masyarakat. Namun, kursi yang ada tidak cukup menampung masyarakat yang datang dari seluruh penjuru Kota Sumbawa. Akhirnya, pelaksana kegiatan kembali menyiapkan kursi dengan jumlah yang sama.
Pemutaran film ini dimuli sekitar pukul 20.30 Wita. Masyarakat yang hadir, menyaksikan film tersebut dengan serius. Masyarakat yang datang menyaksikan film tersebut hingga selesai sekitar pukul 00.15 Wita, kemarin.
Camat Labuhan Badas, Hizbullah, S.Sos yang ditemui seusai pemutran film mengatakan, pemutaran film ini sangat bagus. Mengingat nilai patriotisme yang mulai menghilang akibat pengaruh digitalisme. Selain itu, film mengenai sejarah bangsa ini juga sudah lama tidak dilihat lagi.
“Saya yakin hal seperti ini sudah banyak hilang dari memori para generasi muda. Maka sikap TNI khususnya Koramil Sumbawa menyelenggarakan nonton bersama film pengkhianatan G30S/PKI ini perlu diapresiasi dan perlu didukung. Karena memberikan edukasi kepada generasi muda. Agar sejarah itu tidak lepas dari memori anak-anak,” ujar Hizbullah.
Selama kegiatan, tidak ada masyarakat yang tidak setuju atas pemutaran film ini. Diharapkan, nilai-nilai perjuangan dapat ditanamkan kepada generasi muda. Dalam hal ini, masyarakat di Kecamatan Labuhan Badas juga bersedia apabila nonton bareng ini dilaksanakan di desa-desa di kecamatan tersebut. Kalau bisa, film ini juga diputar di Pulau Moyo dan Pulau Medang yang merupkan bagian dari Kecamatan Labuhan Badas. Pihaknya juga siap untuk memfasiltasi kegiatan tersebut.
Di tempat yang sama, salah seorang tokoh agama di Sumbawa, Ust. Jama’an sangat mengapresiasi pemutaran film ini. Sebab, film ini sudah tidak diputar secara umum sejak tahun 1994. Sudah beberapa generasi tidak menyaksikan film ini. Bahkan film ini juga sudah mulai menghilang dari memori para orang tua. ‘’Ini dalam rangka pembelajaran kembali kepada generasi penerus. Bagaimana bahwa pernah terjadi suatu pengkhianatan di negara kita dari Partai Komunis Indonesia,” terangnya.
Dikatakan, keberadaan PKI dilarang oleh negara. Yang harus lebih diwaspadai adalah ideologinya. Dewasa ini jika melihat media massa atau media sosial, seakan-akan kebangkitan PKI ini sudah menyebar di berbagai lini. Karena itu, perlu ditanamkan pendidikan sejarah bangsa kepada generasi muda dan pelajar.
Secara terpisah, Dandim 1607 Sumbawa melalui Danramil Sumbawa, Kapten Inf. Tamtanus mengatakan,pemutaran film ini dilakukan sesuai perintah Panglima TNI. Pemutaran film ini dilakukan untuk memberitahukan sejarah Indonesia kepada generasi muda. ‘’Bagaimana bangsa ini bisa menjadi seperti ini, banyak perjuangan yang dilewati pahlawan bangsa kita ini. Agar generasi muda cinta tanah air, cinta bangsanya, cinta pancasila, cinta lambang negara dan cinta benderanya,” jelasnya.
Adapun sasaran dalam kegiatan ini adalah para generasi muda. Selain itu, juga untuk menyegarkan ingatan para orang tua bahwa kejadian seperti pernah terjadi di tahun 1965. Pihaknya mengaku siap untuk memutarkan film ini apabila ada permintaan dari masyarakat di desa ataupun kelurahan-kelurahan. Boleh, boleh. Ini perintah dari komando atas mulai tanggal 20 sampai tanggal 30. Kami akan fasilitasi di desa-desa dan kelurahan. Agar masyarakat semua mengetahui tentang ini,” ujarnya. (ks/adm)