Broken Home Yang Berujung Gangguan Psikologis Pada Anak

Date:

IzzulFiqri
IzzulFiqri
Program studi ilmu keperawatan
Fakultas ilmu kesehatan
Universitas muhammadiyah malang

KabarSumbawa.com – Seperti yang kita ketahui rumah tangga merupakan kantong rahim nya keluarga, yakni tempat tumbuh – kembang anak salah satunya dalam menghadapi masa depan yang akan datang. Tidak dapat  dipungkiri  juga  anak  akan  mengalami proses tumbuh kembang  yang  baik  dan normal karena faktor kedua orang tua. Di sini  pentingnya peran orang  tua dalam menjaga keharmonisan keluarga demi menjaga  stabilitas kejiwaan anak sangat penting. Akan tetapi sebaliknya apabila orang  tua  sudah  tidak  harmonis  lagi,  bahkan  sampai  melakukan  perceraian,  anak  akan mengalami labilitas dalam perilaku hidup secara kejiwaannya. Sebab bagaimanapun anak merupakan sosok duplikasi dari kedua orang tuanya. Maka wajar apabila anak sering marah– marah dan kurang percaya diri,  bahkan sampai dia menganggap  harga dirinya rendah tehadap lingkungan yang disebabkan karena kedua orang tuanya sering bertengkar yang hingga berujung terjadinya perceraian.

sesungguhnya  dampak  perceraian  pada  anak-anak  bervariasi  sesuai dengan  usia  dan tahapan perkembangan psikologis mereka. Orangtua perlu memahami dampak dan kebutuhan yang berbeda dari anak-anak mereka. Adapun ganguan psikologis pada anak   akibat   ketidak harmonisan kedua orangtua yang belum sampai bercerai seberti. Anak mulai menderita kecemasan yang tinggi dan ketakutan. Anak merasa terjepit di tengah-tengah Karena dalam hal ini anak  sulit  sekali dalam memilih ayah atau  ibu.  Dan  juga anak  sering  kali mempunyai rasa bersalah. Sedangkan gangguan psikologis anak yang dapat terjadi setelah terjadinya perceraian yaitu anak akan merasakan kepedihan dan kehancuran hati sehingga memandang hidup ini sia-sia dan mengecewakan. Serta dia tidak ada orang yang dapat diteladani dari salah satu kedua orang tuanya.

Baca juga:  Calon Gubernur Kok Tak Punya Program?

Dan apabila perceraian telah terjadi sangat sulit menemukan cara agar anak-anak merasa terbantu dalam menghadapi masa-masa sulit karena perceraian orang tuanya. Sekalipun ayah atau ibu berusaha memberikan yang terbaik sebisa mereka lakukan, segala yang baik tersebut tetap tidak dapat menghilangkan kegundahan hati anak-anaknya. Beberapa psikolog menyatakan bahwa bantuan yang paling penting yang dapat diberikan oleh orangtua yang bercerai adalah mencoba  menenteramkan  hati  dan  meyakinkan  anak-anak  bahwa  mereka  tidak  bersalah. Yakinkan bahwa mereka tidak perlu merasa harus ikut bertanggung jawab atas perceraian orangtuanya.

Sedangkan harapan seorang anak yang rindu akan kasih sayang kedua orang tuanya bagaikan  hayalan belaka bagi seorang anak akibat perceraian yang telah terjadi , dalam hal ini Orang tua juga harus tetap menguasai emosi, perasaan, maupun pikiran. Seoarang anak Meski telah terjadi perpisahan.dalam hal ini bukan  berarti  anak  hanya  boleh  memilih  satu  orang  tua saja. Dan walau bagaimanapun anak butuh ayah dan ibu. Jadi jangan putuskan hubungan anak dengan sosok salah satunya.

Baca juga:  Calon Gubernur Kok Tak Punya Program?

Dan di sini, butuh pula kepekaan orang tua untuk mengerti apa yang dibutuhkan seorang anak akan  perasaannya.  Orang  tua  yang  memiliki  hak  asuh  anak  boleh  memberitahukan tentang pasangannya namun bukan berarti menjelek-jelekkan satu sama lain.  Kalau kita memburuk- burukkan mantan pasangan, anak akan berada dalam posisi dituntut untuk memilih salah satunya baik itu memilih seorang ibu atau ayahnya. Biarkan mereka melihat dan tahu sendiri sehingga bisa mengambil keputusan sendiri.

Dan dampak lain dari perceraian  juga dapat menimbulkan stress dan trauma untuk memulai hubungan baru dengan lawan jenisnya.Menurut psikiater dari amerika serikat (AS) Thomas holmes dan Richard Rahe yang meneliti tingkat stress pada manusia, Dan perceraian adalah penyebab stress kedua paling tinggi, setelah kematian pasangan hidup. Konflik yang terjadi pada kedua  orang tua sudah pasti akan berinbas kepada anak-anak mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Populer

More like this
Related

Calon Gubernur Kok Tak Punya Program?

Oleh : Fajar Rachmat Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Saya mengikuti...

Teknologi Digital : Penguatan Diplomasi Global Untuk Kebudayaan dan Bahasa

Oleh : Sahra, M.Pd Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Kehadiran teknologi...

TGB PILIH SAUDARA ATAU SAHABAT?

(Masa Nggak Paham!) Oleh : Muallif Majhul Memang seni politik itu...

A gift for NTB

Oleh Husaini Ahmad (Awardee Beasiswa NTB) Apa yang kira –...