
Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa – Lalu Budi Suryata selaku pimpinan DPRD Sumbawa, mengaku prihatin dengan serapan anggaran belanja Daerah yang masih begitu rendah. Dia berpikir bahwa hal itu sangat penting untuk dicermati dan harus dipahami eksekutif.
Ditemini diruangannya, rabu (03/05), budi mengaku selama 12 tahun dirinya menjadi wakil rakyat di Kabupaten Sumbawa, Dia melihat hal tersebut terkesan seolah-olah eksekutif hanya menjalankan rutinitas saja, perlu ada perubahan pola piker dalam rangka menerapkan kebijakan belanja.
“ini mrupakan persoalan anggaran belanja. Saya melihat ada salah tafsir dalam membelanjakan belanja di dalam APBD. Yang dilakukan sekarang, mereka mendorong belanja modal untuk fisik padahal itu memiliki ketentuan aturan. Kalau itu didorong saya khawatir nanti ada implikasi hukum dan akan lari kemana-mana,” ujarnya.
Menurutnya, pola pikir eksekutif harus mengglobal dan melihat APBD secara keseluruhan. Dalam rangka mendorong penyerapan anggaran agar lebih tinggi maka sarannya eksekutif mendorong belanja-belanja yang tidak membutuhkan mekanisme proses panjang dan berimplikasi hukum.
Dicontohkannya, seperti anggaran belanja untuk bantuan desa sehingga akan bergulir dengan cepat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, juga mendorong belanja untuk instansi vertikal. Juga belanja hibah termasuk dana penyertaan modal yang dilakukan dengan angka yang besar agar implikasinya besar terhadap penyerapan anggaran. Termasuk juga dana bantuan parpol. (KS/aly)