Hargai Cabai Meroket, DPR Soroti Sinergitas antar Lembaga dan Kementerian

Date:

Sulaeman L Hamzah, – Anggota Komisi IV DPR RI
Sulaeman L Hamzah,
Anggota Komisi IV DPR RI

Jakarta – Kebiasaan orang Indonesia mengonsumsi cabai dalam setiap menu masakan ada kalanya memusingkan Menteri Pertanian. Di kala harga cabai naik seperti saat ini, ibu-ibu protes karena menguras uang belanja bulanannya. Kenaikannya cukup fantastis karena mencapai 300 persen.

Harga normal cabai biasanya berkisar di angka Rp 35-45 ribu per kilogram. Sekarang masyarakat harus merogoh kantongnya lebih dalam karena harga cabai mencapai Rp 150 ribu.

Kenaikan harga cabai yang begitu fantastis ini membuat anggota Komisi IV Sulaeman L Hamzah ikut berkomentar. Ia mengatakan, kenaikan harga komoditas dipengaruhi berbagai faktor. Khusus dengan kenaikan cabai, ia memperkirakan kenaikannya karena  cuaca hujan yang terus turun dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Alhasil cabai yang siap panen pun mengalami pembusukan. Otomatis kuantitas cabai yang bisa dijual lebih sedikit ketimbang kebutuhan pasar.

Baca juga:  Tim Opgab DBHCHT Sumbawa Amankan Ratusan Bungkus Rokok dan Tembakau Iris Ilegal

Faktor cuaca ini, menurut anggota DPR asal Papua ini, sebenarnya bisa disiasati. Kementerian terkait selaku pelaksana teknis tentunya harus mengusahakan harga cabai ini bisa stabil melalui berbagai macam cara. Kuncinya adalah sinergi antar kementerian dan lembaga agar program stabilisasi harga dan proses suply chain managementnya berjalan sesuai dengan rencana.

“Sebagus apapun target pemerintah jika tidak ditunjang dengan sinergi kerja antar kementerian dan lembaga akan sia-sia. Keberhasilan pengendalian harga cabai misalnya, itu bukan hanya dominasi kerja kementerian pertanian, tapi juga kementerian dan lembaga negara lainnya,” paparnya saat diwawancara di ruang kerjanya, Kamis (12/01).

Baca juga:  Sekda Sumbawa Harapkan Program Bale Bedaya Bantu Masyarakat Kembangkan Usahanya

Faktor cuaca, menurut Sulaeman, sebenarnya Kementerian Pertanian bisa memprediksikan hal tersebut dengan berkoordinasi dengan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jauh-jauh hari. Sehingga perencanaan dari Kementerian untuk seluruh target pencapain terhadap komoditas pertanian mempertimbangan kondisi cuaca. Dengan begitu tidak akan ada yang namanya kenaikan harga jika semua prediksi dihitung termasuk datangnya musim hujan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Populer

More like this
Related

Puluhan Pelaku UKM Ikuti Diklat Pengembangan Kewirausahaan

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah...

Tim Opgab DBHCHT Sumbawa Amankan Ratusan Bungkus Rokok dan Tembakau Iris Ilegal

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Tim Penegakan Ketentuan Cukai dan...

Imigrasi Gandeng Polri dan BP2MI Tingkatkan Kapasitas SDM Pimpasa

Jakarta, Kabarsumbawa.com - Direktorat Jenderal Imigrasi melakukan pembekalan terhadap...

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Raih Penghargaan Peringkat 1 Standar Pelayanan Minimal Tingkat Nasional

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, setelah...