Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa–Terjadinya bencana banjir yang menggenangi rumah warga pada lima desa di Kecamatan Alas beberapa waktu lalu penyebabnya adalah konstruksi jembatan yang tidak representatif. Sehingga terjadi penumpukan material kayu di jembatan dan menyumbat arus pergerakan air. Akibatnya air meluap dan menggenangi rumah warga. Selain karena konstruksi jembatan yang tidak represntatif, banjir juga dipicu oleh maraknya pengrusakan hutan di hulu, akibatnya material kayu menumpuk di bibir jembatan dan menyumbat pergerakan air.
Hal itu dikatakan, Ketua DPRD Sumbawa, Lalu Budi Suryata, SP kepada Kabar Sumbawa, Kamis (15/12/2016).
Untuk menangani kondisi tersebut, pemerintah rencananya akan membangun jembatan yang lebih representatif menggantikan jembatan limpas yang ada sekarang ini.
“Banjir yang terjadi tahun ini tergolong cukup besar, karena dampaknya telah mengenangi rumah warga pada 5 desa di Kecamatan Alas. Sehingga solusinya harus dibangun jembatan yang represenantif,” ujar Budi sapaan akrab Ketua DPRD Sumbawa.
Dikatakan, dari tinjauannya bersama Bupati Sumbawa beberapa waktu lalu dampak lain yang ditimbulkan akibat banjir tersebut yakni kerusakan jalan, Jalan Usaha Tani (JUT), embung hanyut diterjang banjir dan ada dua jembatan yang patah, yakni jembatan di Merente Loka dan jembatan Talangit hanyut terbawa air.
“Solusinya jembatan yang ada saat ini harus ditinggikan, untuk mengantisipasi penumpukan material kayu yang dapat menyumbat pergerakan air, “ tandas Budi. (KS/001)