Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Sedimintasi yang terjadi pada bendungan Mamak dan Batu Bulan kondisinya sudah sangat kritis. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada upaya penanganan segera, dengan melakukan pengerukan, dikhawatirkan produksi pertanian di Kecamatan Lape dan Kecamatan Moyo Hulu akan terjadi penurunan.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Sumbawa dari Fraksi Golkar, Ahmadul Kusasih, SH kepada Kabar Sumbawa, Selasa (25/10/2016).
Menurutnya, dari beberepa kali reses yang dilakukannya di sejumlah tempat di Dapil II, masyarakat banyak menyuarakan tentang kondisi bendungan yang sudah mengalami sedimintasi yang cukup parah. Jika kondisi ini tidak secepatnya ditangani maka dikhawatirkan lahan pertanian tidak dapat diari lagi terutama pada musim kemarau.
“Kondisi Bendungan Mamak dan Batu Bulan sudah sangat kritis, sementara kebutuhan petani terhadap air sangat besar, saat musim hujan elevasi air terlihat mengalami kenaikan, namun volumenya justru kecil karena dasar bendungan mengalami sedimentasi yang sudah cukup kritis,” ujar Ahmadul.
Dikatakan, petani di wilayah bendungan Mamak dan Batu Bulan pada musim tanam kedua sering mengalami kekurangan air, akibat volume air di kedua bendungan tersebut yang kian hari kian mengecil. Karena terjadinya pendangkalan pada bendungan akibat sedimentasi yang terjadi.
Pihaknya berharap agar pemerintah daerah segera menangani kondisi ini, dengan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi NTB maupun pemerintah pusat untuk segera dilakukan pengerukan.
“Hajad dibangunnya bendungan adalah untuk kesejahteraan petani, karena apabila fungsi bendungan optimal dalam setahun petani bisa 3 kali tanam. Kami berharap agar pemerintah memberikan perhatian serius, apalagi saat ini sedang dilakukan pencetakan saqwah baru. Kalu ini tidak segera ditangani maka program pemerintah untuk swasembada pangan, kemungkinan besar tidak dapat tercapai,” tandasnya. (KS/001)