Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa-Menyikapi laporan masuk serta hasil temuan lapangan di beberapa lokasi desa yang ada di Kabupaten Sumbawa, khususnya yang berkaitan dengan pengunaan Anggaran Dana Desa (ADD). Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumbawa Abdul Rafiq mengatakan, berdasarkan hasil temuan dan laporan masyarakat yang masuk ke Fraksi PDI Perjuangan, diduga keras terjadi manipulasi data terhadap biaya upah kerja, dimana oknum pelaksana proyek yang bersumber dari ADD menawarkan kepada masyarakat yang ingin mengerjakan proyek tersebut dengan dana yang sangat murah, yang tidak sesuai dengan anggaran yang tertera di dalam RAB. ”Masyarakat ketika mempertanyakan kok sedikit sekali biaya proyek tersebut, Pelaksana proyek berdalih bahwa hal itu telah sesuai dengan RAB, sambil mengancam akan di berikan ke pihak lain jika tidak mau menerima. Jelas masyarakat yang sangat membutuhkan kerjaan tidak ada pilihan lain dan harus rela menerima proyek dengan upah yang sangat kecil,” ungkap Rafiq.
Menurutnya, selain menawarkan upah kecil kepada masyarakat, oknum pelaksana proyek diduga telah membuat RAB siluman (membuat dua RAB). RAB siluman tersebut nantinya akan diperlihatkan kepada masyarakat, sementara RAB yang asli mereka simpan dan tidak dimunculkan. Demikian juga dala hal tanda tangan akan disamakan. “Artinya upah yang di berikan kepada masyarakat yang nilainya kecil, seperti yang tertera di RAB siluman tersebut, namun yang dilaporkan nantinya adalah RAB yang asli, dimana nilainya lebih mahal dari RAB siluman tersebut.
Rafiq berharap kepada aparat terkait yakni Inspektorat, Kejaksaan dan Kepolisian untuk lebih jeli dalam melakukan penyelidikan terhadap para oknum pelaksana proyek yang bersumber dari ADD, meski saat ini masih dalam tahap percobaan,” tandasnya. (KS/002)