Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Akibat informasi yang seringkali bocor, razia terhadap para pengebom ikan di wilayah Pantai Utara Sumbawa (Perairan Teluk Saleh) seringkali gagal dilaksanakan. Saat petugas turun untuk melakukan razia, kapal-kapal yang dicurigai sering melakukan aksi pemboman ikan tidak turun melaut, karena informasi tentang razia yang akan dilaksanakan lebih dahulu tercium oleh oknum nelayan yang melakukan pengeboman ikan.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, Zulkifly, S.Pi, M.Si saat dikonfirmasi Kabar Sumbawa mengatakan, pihaknya mengaku sudah seringkali mendapatkan laporan dari masyarakat, tentang masih maraknya aksi pengeboman ikan di perairan Teluk Saleh, khususnya di sebelah Barat Pulau Rakit Kecamatan Tarano. “Kami tidak bisa berbuat banyak karena ketika akan melakukan patroli pengamanan laut sudah lebih dulu diketahui mereka,” ujar Zul.
Dikatakan, pihaknya belum bisa menjamin tidak terjadi pengeboman dan illegal fishing di perairan Teluk Saleh. “Saat kami turun melaut mereka tidak melakukan aktifitasnya, kenapa tidak diberantas karena persoalannnya selalu kucing-kucingan. Seandanyai memiliki anggaran yang cukup untuk bertahan di laut, maka saya jamin tidak akan ada aksi tersebut,” kata Zulkifly.
Menurut Zul, disinyalir ada oknum yang bermain, sifatnya uang jasa informasi yang kisarannya dari Rp,500 ribu hingga Rp. 1 juta, bahkan mereka juga punya kode-kode khusus untuk menyampaikan inormasi kepada para pelaku illegal fishing. “Seringkali petugas turun tidak pada waktu biasa, namun saat kami turun mereka sudah tidak ada, inilah yang menjadi hambatan besar kami,” tandas Zul. (KS/001)