Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa-PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) akan melakukan aktovitas operasi di wilayah Provinsi NTB hingga Tahun 2038 mendatang. Selama 22 tahun ke depan perusahaan tambang multinasional tersebut akan terus menjalankan program jangka panjangnya di daerah.
Hal itu diungkapkan General Supervisor Corporate Communication PTNNT, H. Ruslan Ahmad dalam kegiatan berbuka puasa bersama wartawan di kantor PTNNT Sumbawa Kamis (30/6) malam. Visi yang dijalankan PT Newmont yakni menjadi yang terdepan dalam bidang pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja,  dan tanggungjawab sosial.
Terkait pengelolaan lingkungan, kata Haji Ruslan, hingga saat ini PTNNT telah melakukan banyak hal. Mulai dari melakukan reklamasi, pengelolaan dari air asam tambang, melakukan penanaman pohon di dalam lingkar tambang. Dimana hingga saat ini total areal yang sudah direklamasi sekitar 800 hektar. Reklamasi itu dilaksanakan setelah lahan yang dibuka beberapa tahun lalu tidak lagi digunakan. ‘’Itu akan terus berlanjut, kita tidak akan menunggu. Ketika ada lahan yang tidak gunakan, maka langsung kita lakukan reklamasi. Kita punya anggaran sekiatr 10 juta USD untuk kegiatan lingkungan. Pada tahun kemarin berhasil direklamasi sekitar 35-40 hektar,’’ terangnya.
Diungkapkan, operasional PTNNT masih sampai tahun 2038 mendatang. Ada beberapa kegiatan atau program jangka panjang yang dijalankan dalam kurun waktu sekitar 22 tahun kedepan, seperti memastikan ketersediaan air bersih, listrik, infrastruktur, layanan kesehatan, serta lainnya. Selain itu, Newmont juga akan mengembangkan kegiatan agro industri, dan akan melakukan pengembangan kepariwisataan. Bahkan diarea tambang rencananya juga akan kembangkan, sehingga diharapkan nantinya bisa menjadi lokasi yang potensial bagi pariwisata Sumbawa Barat, Sumbawa dan NTB, maupaun Indonesia. ‘’Kita akan tata itu nanti selama dalam kurun waktu 22 tahun. Itu program jangka panjang kami,’’ tutur Ruslan.
Dikatakan, program yang sudah terlaksana dan akan terlaksana adalah program pengembangan masyarakat. Itu akan tetap dilaksanakan dengan anggaran rata-rata sekitar Rp 50 miliar, yang difokuskan pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, juga penjalinan dengan pemerintah, masyarkaat, dan serta pihak terkait lainnya.
Sementara terkait dengan kondisi saat ini, Haji Ruslan menjelaskankegiatan penambangan di lubang pit yang sudah sampai pada fase 7 terpaksa ditunda pelaksanaannya. Padahal, fase 7 itu merupakan kunci keberhasilan dari PTNNT. Sehingga kedepan diharapkan dapat segera dilanjutkan. ‘’Kalau tidak ada yang rintangan, mungkin Januari tahun depan bisa kita awali lagi kegiatan fase 7 ini,’’ tukasnya.
Atas tertundanya fase 7 ini, berdampak terhadap para subkontraktor yang sebelumnya bekerja. Dimana beberapa kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan oleh subkon, kini dilakukan oleh karyawan PTNNT sendiri. ‘’Jadi bebrapa orang yang bertugas di mining, proses, kita alihtugaskan ke kegiatan yang sebelumnya dilaksanakna oleh subkon. Kami harap dengan dukungan semua pihak, masyarakat, pemerintah, dan stake holder lalinnya, operasi untuk fase 7 bisa berjalan dengan lancar,’’ pungkasnya. (KS/YD)