Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Kepala Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin IV menyesalkan ulah petugasnya yang terekam CCTV mencuri handphone (hp) penumpang di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin.
Kepada para jurnalis yang memadati ruang kerjanya Kepala Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin IV, Kadek Yuli, mengakui ulah oknum petugasnya yang nakal itu. Bahkan semua petugas Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin sudah dikumpulkan, terkait adanya permasalahan tersebut. Kadek menerangkan, kepada dirinya oknum petugas nakal tersebut mengakui bahwa dia (pencuri hp, red) tengah membersihkan keranjang dan melihat hp di bawah mesin x-ray. Di lokasi itu dia mengambil hp milik salah seorang penumpang.
Pihaknya, menyesalkan tindakan anak buahnya yang tidak langsung melapor bahwa ada yang barang yang ketinggalan. Dia kemudian pergi ke kamar mandi. Setelah itu barulah oknum pegawai itu mengaku. “Oknum pegawai itu berniat untuk memiliki barang tersebut. Secara pribadi saya juga sudah menegur oknum pegawai tersebut. Dua sudah tidak ditempatkan di bagian pelayanan. Kejadian ini juga diproses hingga ke pusat, karena menyangkut nama baik. Kami tidak ingin kejadian tersebut kembali terulang kedepannya,” ujar Kadek Yuli.
Ditegaskan, atas kejadian ini pihaknya akan lebih mempertegas kepada pegawainya agar lebih faham akan tugasnya. Kepada para pegawainya, Kadek meminta agar kejadian seperti itu merupakan kejadian terakhir. Karena tidak ingin kejadian ini membuat citra yang tidak baik.
Adapun sanksi yang diberikan untuk sementara hanya adalah pemindahan. Sanksi lainnya akan diterapkan sambil menunggu arahan dari pusat. Sanksi yang akan diberikan kepada pegawai yang melanggar bisa dalam bentuk sanksi ringan, sedang dan berat. Sementara untuk jenis pelanggaran yang dilakukan oknum petugasnya tersebut tergolong pelanggaran dengan sanksi sedang. Berupa penundaan kenaikan pangkat dan penundaan kenaikan gaji.
Tidak hanya mengenai aksi pencurian oleh anak buahnya, Kadek juga meminta maaf kepada para pewarta yang mendapatkan perlakuan kasar dari oknum petugas Bandara lainnya ketika hendak menemuinya guna konfirmasi pemberitaan. “Saya meminta maaf. Kemungkinan hal tersebut terjadi karena adanya misskomunikasi. Oknum itu juga sudah sayategur karena dia tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan,” kata Kadek.
Ditambahkan, oknum itu hanya bertugas untuk mengarahkan. Bahkan ia menyarankan supaya para wartawan langsung menghubunginya jika ada apa-apa di lapangan. Karena dia pribadi tidak pernah menutup komunikasi. (KS/YD)