Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Festival Moyo merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Sumbawa, seiring perjalanannay perlu dilakukan langkah evaluasi dan pembenahan agar hajad besar untuk merangsang minat wisatawan tersebut dapat terealisasi. “Festival Moyo merupakan agenda positif, namun masih perlu dilakukan evaluasi atau pembenahan lagi, “ ujar Wakil Ketua DPRD Sumbawa, Kamaluddin, ST, MSi di ruang kerjanya, Kamis (16/6).
Dikatakan, Festival Moyo merupakan agenda tahunan pemerintah daerah sebagai upaya menarik dan memperkenalkan pariwisata dan budaya Sumbawa. Sehingga evaluasi dimaksud dalam hal pelaksanaannya tidak dilakukan dalam waktu bersamaan, sebagai contoh dari hasil kunjungan kerjanya bersama Komisi IV ke Kota Bandung belum lama ini. Dimana pemerintah setempat 75 persen APBDnya berasal dari sektor pariwisata.
Dalam mengembangkan pariwisata pemerintah Kota Bandung mengunakan konsep Tiga F (Festival, Food dan Fashion), dimana pemerintah daerahnya melibatkan semua pihak seperti, masyarakat, Swasta dan semua komunitas yang ada dengan mengambil peran masing –masing.
Demikian juga pola waktu masing –masing kegiatan tidak selalu dilakukan bersamaan. Artinya dalam satu tahun semua item kegiatan dilakukan setiap bulannya, sehingga dalam setahun kegiatan Festival tersebut akan berjalan terus dengan pola pembagian bidang atau keahlian. Misalnya pada bulan pertama komunitas sepeda dan sepeda motor dan mobil mengelar lomba dan bulan kedua dilanjutkan oleh komunitas fashion dengan mengelar berbagai kegiatan pentas seni seperti, pawai budaya pentas tari dan yang lainnya, demikian juga komunitas-komunitas yang lainnya akan mengelar festival juga pada bulan-bulan berikutnya.
Pemerintah dalam hal ini tinggal menentukan waktu dan jadwal bagi komunitas yang telah terdaftar dalam Festival tersebut dan jadwalnya disesuaikan.
Dalam proses Festival Moyo, Kamal mengharapkan pemerintah daerah memiliki trobosan baru yang lebih baik, dalam artian jika salah satu item Festival Moyo tersebut tidak ada timbal balik atau membawa dampak yang besar bagi pemasukan daerah, kenapa tidak digantikan saja dengan item lain yang sekiranya membawa dampak yang besar bagi masyarakat dan pemerintah.
Karenanya, Kamal berharap agar segera dilakukan evaluasi, mengingat tidak semua item menarik dan nilai jualnya juga kurang, sehingga akan berdampak pada kerugian anggaran yang ada. “Kami berharap pemerintah agar lebih jelih menata kembali Festival Moyo ini,”tandasnya. (KS/YD)