Sumbawa Besar. Kabar Sumbawa, Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) kecamatan Orong telu melakukan aksi demo di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sumbawa, Selasa (24/5). Aksi tersebut kemudian berlanjut dengan kegiatan hearing yang dilakukan oleh pihak pendemo bersama dengan komisi III guna menyamakan persepsi.
Edy Jaya Kordinator aksi kepada wartawan mengatakan, masalah jalan ini merupakan masalah klasik yang sampai dengan saat ini belum juga terpecahkan khususnya di daerah tempat tinggalnya. Oleh karenanya pihaknya mengharapkan kepada pemerintah daerah bersama dengan DPRD untuk bisa memperjuangkan apa yang menjadi hajat hidup dari masyarakat setempat. Mengingat dari zaman dahulu sampai dengan saat ini masih saja sama sejak awal bangsa ini merdeka tanpa ada perubahan sedikitpun. “Kami datang kesini untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak kami yang sampai dengan saat ini kondisinya masih sama tanpa ada perubahan,” ujarnya.
Menanggapi prihal tuntutan tersebut ketua Komisi III DPRD kabupaten Sumbawa Rusli Manawari mengatakan, apa yang menjadi tuntutan dari masyarakat tersebut akan menjadi perhatian bersama. Jadi apa yang dilakukan oleh masyarakat ini merupakan suatu hal yang sangat wajar karena DPRD ini tupoksinya sebagai wakil rakyat dan tetap melayani rakyat. Hanya saja apa yang menjadi tuntutan dari para pendemo ini tidak serta-merta lansung diakomodir tergantung dari keuangan daerah ini. “ Masalah keuangan daerah lah yang menjadi hambatan dalam penyelseian masalaha ini, apabila dana dan anggaran itu cukup maka tahun 2017 ini bisa lansung dianggarkan tetapi kalau tidak mencukupi maka mau gimana lagi,” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas PU Kabupaten Sumbawa, Haris Nur mengatakan, untuk tahun ini dinas PU sudah melakukan perencanaan yakni jalan dari Tepal-Batu Rotok, Batu Rotok-Klawis, Klawis-Teladan, jalan tersebut nantinya akan dibangun sesuai dengan hasil perencanaan yang ada apakah nanti akan dilakukan pengerasan saja atau pengerasan secara utuh nantinya tetap akan disesuaikan dengan masalah biaya. “ Ini semua tergantung pada keuangan daerah, sementara itu di tahun 2017 mudah-mudahan bisa mulai dibangun karena sudah dibuat perencanaannya,” pungkasnya. (Ron)