Pasatotang Adat Berlangsung Khikmad

Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Acara pasatotang adat yang dilaksanakan di Istana Dalam Loka, Minggu (3/4) berlangsung khikmad.  Hadir dalam prosesi adat tersebut Bupati Sumbawa, Wakil Bupati Sumbawa, Sultan Muhammad Kaharuddin IV, Pimpinan DPRD, Forkompinda, Pimpinan SKPD, Para Camat dan Pengurus Lembaga Adat Tana Samawa (LATS).

Pemberian Pasatotang Adat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa pada prinsipnya mengandung harapan Tau ke tana Samawa yang dihajadkan untuk menjadikan pasatotang adat dalam menjalankan kewajiban, sebagaimana diamanatkan dalam sumpah jabatan sebagai Bupati dan wakil Bupati Sumbawa. Betapa kompleksnya permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seperti penyalahgunaan narkotika, terorisme, dan ancaman disintegrasi maka suatu sikap yang amat penting adalah memperkuat diri, memperkuat daerah, memperkuat kepimimpinan daerah dengan memberikan kepercayaan dan dukungan kuatkepada pemrintah dalam menjalankan tugas kewajiban dan tanggung jawabnya. Pasatotamng adat tersebut dirumuskan dalam bahasa Samawa yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal Samawa, sehingga keluhuran makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahamidengan nilai rasa adat budaya Samawa. Rumusan adat Pasatotang adat dimaksud serta maknanya. Ada 7 butir Pasatotang Adat yang disampaikan Sultan Sumbawa yakni, Taket Ko Nene Kangila Boat Lenge Ma Bau Tu Dapat Kerik Salamat, Sakantap Niat Kewa Satemung Pamendi Ke Panyadu, Bakarante Gama Kewa Benar Ke Adil, To Diri, Mengas Pamikir Guar Panangar, Manang Tenga, Sapalangan Hukum Kewa Benar Ke Adil , Satingi Musyawara Mufakat, Sakuat Ibadat, Arap Kasuka Ke Tunas Kareda Allah Subhanahu Wata’ala, Kewa Peliara Marwah ke Martabat Tau Ke Tana Samawa

Baca juga:  Bupati dan Ketua KONI Sumbawa Kick Off Porkab 2025

Sultan Sumbawa, Muhammad Kaharuddin IV dalam  sambutannya  mengatakan, Pasatotang Aadat adalah wujud dari semangat kebersamaan dan kearifan lokal yang dimiliki Tau dan Tana Samawa, dalam mempersatukan semua elemen dilandasi nilai-nilai saling sadu, saling beri, saling angkat, saling pendi dan saling maaf sepanjang bukan masalah hukum. Tentu supremasi hukum harus ditegakkan dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Beberapa peroslan yang terjadi di Kabupaten Sumbawa, seperti maraknya penyalahgunaan narkotika dan illegal loging ini9 menjadi perhatian bersama untuk dapat diselesaikan secara bersama sesuai dengan landasan Sikap tau Samawa.

Baca juga:  Gahtan Soroti Penerapan UHC di Kabupaten Sumbawa, Jangan Dibuat Rumit

Bupati Sumbawa, H Husni Jibril, BSc dalam kesempatan  tersebut menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Sultan Sumbawa dan Lembaga Adat Tana Samawa atas pemberirian Pasatotang adat. “Seluruh bulu badan  kami merinding saat mendengar pasatotang itu dibacakan, dimana kalimat-kalimat yang tersirat bukan hanya berat, tetapi wajib untuk dijlankan,” ujar Bupati,

Sebelum disampaikan pasatotang ini kata Bupati, dirinya juga telah berjanji kepada diri sendiri agar pasotatang ini tidak hanya pada tataran ikrar saja namun akan dilaksanakan dalam memimpin daerah ini. “Kami sadar betul manusia tidak akan pernah luput dari kekeliruan, sehingga hati kami menjadi sejuk dan bahagia, sehingga pasatotang ini adalah sesuatu yang paling tinggi nilainya,”  Kata Bupati,

Ditambahkan, Pasatotang yang dibuat secara tertulis dan dibingkai rapih akan dipajang diruang kerja Bupati, hajatnya dapat dilihat dan dibaca. “Tidak sekedar dilihat dan dibaca tetapi akan dihayati karena ada tujuh bagian syair yang mengandung tujuh prinsip dan menjadi urat nadi dalm kepemimpinan kami,” tandas Bupati.  (KS/YD)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

4,681FansSuka
648PengikutMengikuti
2,713PelangganBerlangganan
- Advertisement -
iklan
iklan
- Advertisement -

Berita Terkini