kabar sumbawa – Tuntas sudah Debat Kandidat pasangan calon bupati dan wakil bupati sumbawa yang digelar di tiga lokasi (zona). Debat I di kantor Bupati Sumbawa, dan Debat II di Lapangan Padak Bintang Kecamatan Alas. Terakhir, Kamis (12/11) di Lapangan Sepak Bola Desa Pekat Kecamatan Plampang. Artinya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa telah sukses melaksanakan salah satu pekerjaan terberat dengan predikat aman dan kondusif. Untuk diketahui debat kandidat tersebut mengupas persoalan pertanian, peternakan, kemaritiman dan tata ruang, yang dipandu oleh moderator Dr Bambang Ali Nugraha—Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Ketiga pasangan calon Jack Morsa H Abdullah S.Adm–H Irwan Rahadi ST (JIWA), H A Saat Abdullah ST–Chandra Wijaya Rayes ST (SAAT JAYA) dan HM Husni Jibril BSc–Drs H Mahmud Abdullah (HUSNI MO) tampil memukau. Debat berjalan dinamis, aman dan lancar, serta penuh dengan keakraban dan kekeluargaan. Simpatisan dari masing–masing pasangan calon juga menunjukkan ketertibannya. Kecakapan dalam berkomunikasi dan penguasaan materi oleh pasangan calon bisa menjadi salah satu faktor dalam mempengaruhi dan meraih simpatik publik. Namun kecakapan berbicara tidak mesti menjamin dapat meraih kemenangan, karena masyarakat saat ini sudah paham dan mengerti, lebih menginginkan praktek daripada teori.
Ketua KPU Kabupaten Sumbawa, Syukri Rahmat S.Ag mengakui sengaja mendesain arena debat dengan nuansa etnik Samawa yang ditandai dengan keberadaan rantok, gong dan gentong. Ini dilakukan untuk menampilkan adat dan budaya Samawa yang harus dilestarikan karena memiliki makna positif untuk dilaksanakan secara turun temurun. Misalnya mencuci tangan dan kaki. Orang Sumbawa jaman dahulu tidak akan naik ke rumahnya (rumah panggung) jika tidak bersih dan suci. Ia berharap calon pemimpin sebelum naik ke panggung dapat mensucikan diri dan menjadi tauladan bagi rakyat yang dipimpinnya.
Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa ke depan sudah ditetapkan Allah SWT, hanya yang dilakukan saat ini adalah ikhtiar dan proses dalam menjemput takdir tersebut. Karena itu Syukri—akrab komisioner santun ini disapa, suasana persaudaraan dan kedamaian antar pasangan calon dan simpatisannya terus terjaga sehingga Sumbawa tetap menjadi daerah teraman. “Ini harus menjadi komitmen kita bersama sekaligus hutang yang tertunaikan,” ucapnya.
Syukri mengaku bersyukur karena debat kandidat di tiga lokasi, berjalan aman dan kondusif. Ini terwujud berkat dukungan semua pihak, baik aparat kepolisian, TNI, Panwas, masyarakat terutama pasangan calon dan simpatisannya. “Kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi, semoga kondisi ini tetap terjaga hingga pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa terpilih,” pintanya.
Di bagian lain, Syukri menawarkan kepada para pasangan calon dapat menfasilitasi KPU untuk memberikan bimbingan tekhnis kepada seluruh saksinya. Bintek ini untuk menambah pemahaman saksi sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik di antaranya mampu mengawasi proses perhitungan suara di TPS.