Sumbawa Besar—Sebanyak 20 Kecamatan di Kabupaten Sumbawa oleh badan penanggulangan bencana daerah atau BPBD setempat, diprediksi akan mengalami kekeringan dalam tahun ini.
Ir. MukminKepala BPBD Sumbawa
Sumbawa dan sekitarnya kini memasuki musim kemarau. Hanya saja musim kemarau saat ini lebih kering dari sebelumnya. Jika tahun lalu hanya 16 kecamatan yang terdampak kekeringan tahun ini diprediksi menjadi 20 kecamatan.
Penyebab kekeringan secara alami karena peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau. “Hanya saja di samping faktor cuaca tersebut juga diakibatkan oleh semakin tingginya tingkat kerusakan hutan di Kabupaten Sumbawa akibat penggundulan hutan oleh para oknum pelaku penebangan pohon secara liar,” terang Kepala BPBD Sumbawa, Ir. Mukmin ditemui di ruang kerjanya, Senin (06/07/2015).
Mukmin, mengatakan penambahan Kecamatan yang terdampak kekeringan tersebut sangat mengagetkan BPBD karena satu Kecamatan di daerah hulu sungai kini mengeluhkan kekeringan. “Batulanteh kini mengeluhkan kekeringan. Kan ini bukti bahwa di hulu sungai kondisi hutannya sudah rusak,” kata Mukmin.
Terkait masalah ini, pihaknya telah mendata dan menerima laporan dari setiap Kecamatan. berdasarkan analisa BPBD diketahui air bersih menjadi kebutuhan masyarakat yang paling diutamakan di musim kering saat ini.
Jika tiba waktunya BPBD Sumbawa akan mendistribusikan bantuan air bersih untuk kecamatan-Kecamatan yang membutuhkan.
Kepala Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sumbawa Besar, Agus Purnomo, mengkonfirmasi bahwa saat ini Kabupaten Sumbawa memasuki musim kemarau. Ditandai dengan curah hujan yang hampir tidak ada sama sekali, temperatur 20 hingga 33 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar diantara 44 hingga 88 persen. (KN)