Sumbawa, Kabar Sumbawa—Lantaran aspirasi perbaikan jalan di Kecamatan Batulanteh tak urung ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Para pemuda asal Kecamatan Batulanteh lagi-lagi turun berdemonstrasi menuntut janji dan komitmen pemerintah memperbaiki ruas jalan penghubung antar desa di Batulanteh.
Kondisi ruas jalan di Batulanteh cukup memprihatinkan, jalan utama berupa lumpur dan batu cadas menjadi kendala dalam mobilitas warga, apalagi di musim hujan. Imbasnya, biaya transportasi dari dan menuju Batulanteh melambung.
Kondisi tersebut juga berimbas terhadap harga kebutuhan pokok warga Batulanteh. 1 Desember 2014, para pemuda Batulanteh ‘menggedor’ kantor Bupati dan DPRD Sumbawa. Mereka menyuarakan kondisi terkini ruas Batulanteh yang tak kunjung diperbaiki pemerintah. Sejak 6 bulan berlalu hingga kini ruas Batulanteh masih begitu-begitu saja tanpa penanganan serius dari pemerintah. Salah seorang pemuda Batulanteh, Hasrun Altebas, menegaskan dalam orasinya, saat aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Sumbawa, Kamis (21/05/2015).
Jika pemerintah daerah urung memenuhi komitmennya untuk memperbaiki ruas jalan Batulanteh, maka mereka akan memboikot aliran air PDAM yang bersumber dari Kecamatan mereka. Tidak hanya itu, mereka juga mengancam akan melakukan penebangan hutan secara massive dan illegal sebagai bentuk protes keras kepada pemerintah yang dianggap tidak memperhatikan nasib warga di pedalaman Batulanteh. Setelah lama berorasi di Kantor Bupati, para pemuda Batulanteh kemudian melanjutkan unjuk rasanya ke kantor DPRD Sumbawa. Hanya saja, mereka ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Sumbawa, Kamaluddin ST didampingi anggota Komisi IV Andi Rusni dan Hamzah Abdullah.
Kamaluddin mengatakan di hadapan para pemuda Batulanteh bahwa saat ini para anggota DPRD lainnya sedang tidak berada di Sumbawa karena masih melakukan rapat konsultasi ke Pemprop di Mataram terkait adanya pasal-pasal yang disingkronkan di dalam Ranperda yang sedang dibahas DPRD Sumbawa. (KN)