Sumbawa—Antrean panjang truk pengangkut jagung yang siap diolah di dalam pabrik di ruas jalan Sumbawa-Bima KM 5, mengakibatkan kemacetan dan kesemrawutan di jalan negara tersebut. Kondisi ini telah terjadi sejak beberapa hari terakhir selama 24 jam. Sayangnya tidak ada upaya mengurai kesemrawutan atau menertibkan lalu lintas oleh pihak pabrik yang menampung jagung tersebut.
Kesemrawutan kerap terjadi di jam-jam sibuk, di pagi hari dan menjelang malam. Karena warga yang berdatangan ke kota Sumbawa Besar atau keluar dari Sumbawa Besar tetap melintas di jalan Negara yang menjadi satu-satunya penghubung antar Kecamatan di Sumbawa.
Anggota DPRD Sumbawa, Salamuddin Maula, yang melintas untuk kembali ke kediamannya di Desa Langam Kecamatan Lopok, geram dan memaki para driver truk yang parkir sembarangan di depan gudang pabrik PT Seger.
Anggota dewan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tersebut masuk ke dalam gudang penyimpanan pabrik untuk menemui pimpinan perusahaan. Sayangnya, dia tidak bisa bertemu karena yang bersangkutan tidak berada di tempat.
“Makanya saya minta perusahaan ini harus mengatur keluar masuk dan parkir kendaraan. Hak masyarakat pengguna jalan ada di sini. Kalau seperti ini perjalanan masyarakat terhambat,” tandasnya.
Ia menegaskan, perusahaan harus meminta bantuan polisi untuk mengatur lalu lintas di pintu masuk pabrik yang merupakan jalan Negara. Jangan hanya perusahaan menyelesaikan sendiri karena tidak akan bisa. Pimpinan PT Seger juga diminta untuk bertanggung jawab.
Jalo menegaskan, DPRD Sumbawa akan memanggil bos PT Seger agar memberikan penjelasan di hadapan anggota DPRD dan tidak boleh diwakili agar masalahnya segera selesai. (KN)