Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining) resmi meluncurkan Program Agroforestri Kopi di Kabupaten Sumbawa. Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama untuk meresmikan komitmen KPP Mining bersama pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Perdagangan. Acara Kick Off berlangsung di La Grande Grand Hotel Sumbawa pada Selasa (29/4/25).
Program ini merupakan bagian dari komitmen KPP Mining melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) dalam mendukung produktivitas petani kopi. Program ini berfokus pada pemberdayaan petani di Desa Lawin dan Desa Lebangkar dengan tujuan meningkatkan kuantitas, kualitas, produktivitas, keberlanjutan, serta daya saing kopi lokal.
Menurut CSR Manager KPP Mining, Daniel Angga Sembara, program Agroforestri Kopi ini dirancang untuk membantu petani dalam meningkatkan kuantitas, kualitas, produktivitas, dan keberlanjutan dari hasil panen kopi dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
“Sebelumnya, kami telah mengawali program ini dengan berkomunikasi dengan Bappeda, Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Ropang, dan para petani sebagai penerima manfaat program ini,” ujarnya.
Ke depannya, KPP Mining akan melakukan pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi akses sumber daya kepada petani untuk mencapai tujuan tersebut.
“Hari ini menjadi momentum penting untuk memulai komitmen jangka panjang kita. Kami menyadari bahwa keberhasilan program ini tidak mungkin dicapai sendiri. Diperlukan kolaborasi aktif dari berbagai pihak-perusahaan, pemerintah, pelaku usaha, dan tentunya masyarakat Desa Lawin dan Lebangkar sebagai aktor utama di lapangan,” ujarnya.
Bupati Sumbawa, Ir. Syarafuddin Jarot, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi momentum yang tepat untuk melaksanakan intervensi yang memadai pada komoditi kopi Sumbawa dengan dukungan pemerintah pusat melalui APBN. Kopi Sumbawa dijadikan prioritas karena memiliki keunggulan komparatif di regional Provinsi Nusa Tenggara Barat.
BPS mencatat kontribusi kopi Kabupaten Sumbawa terhadap produksi kopi provinsi NTB merupakan yang paling besar. Produksi kopi Kabupaten Sumbawa tahun 2020-2024 rata-rata sebesar 42,27%, bahkan pada tahun 2021, kontribusi kopi Kabupaten Sumbawa mencapai 52,41%.
“Terhadap prioritas nasional tersebut, kita tidak boleh ketinggalan momentum. Melalui forum ini, saya meminta kepada kepala dinas pertanian, kepala dinas koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan, dan Bappeda untuk menyiapkan desain dan perencanaan dalam rangka percepatan pelaksanaan prioritas nasional terkait komoditi kopi di Kabupaten Sumbawa,” tandas Bupati.
Dengan demikian, program Agroforestri Kopi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kopi di Kabupaten Sumbawa, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah. (KS)