Oleh : Lukman Hakim
Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Menarik menyimak pidato Presiden RI Jendral Prabowo Subianto ketika beliau beekunjung ke Mesir sepekan lalu salah satu poin yang beliau sampaikan ada komitmen pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Dalam pidatonya beliau menyampaikan ‘ saya ini baru menjabat kurang lebih dua bulan tapi lihat sudah berapa korupror yang di tanggap dan di proses hukum”, hal lain yang menarik beliau sampaikan adalah komitmen beliau memberantas mafia serta aparat yang bermain mata dengan para mafia hukum dan antek-anteknya.
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme memang menjadi momok serta menjadi penghambat negeri ini menjadi berkembang dan maju, dikarenakan dampak dari perilaku korupsi menghambat laju kemajuan negiri serta memiskin rakyat.
Kita mengetahui bahwa praktek KKN sudah merasuk kedalam sendi-sendi kehidupan di negeri ini, mantan Ketua KPK saja pesimis terhadap pemberanrasan KKN di bumi pertiwi ini, akan tetapi dengan adanya statemen dan komitmen yang tegas dan jelas dari seorang presiden ini menjadi penyemangat serta menumbuhkan rasa optimis bahwa praktek KKN bisa diminimalisir walaupun belum bisa 100 ℅ di hilangkan.
Akan tetapi, kita sudah berkomitmen dan berikhtiar bahwa praktek KKN wajib hukumnya di berantas agar dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Komitmen mewujudkan pemerintahan bersih dan berwibawa bukan hanya tanngung jawab pemerintah pusat saja melainkan seluruh struktur pemerintahan dari pusat sampai daerah.
Kita ketahui proses pilkada serentak sudah selesai dilaksanakan 38 propinsi dan 514 kabupaten dan kota sudah memiliki pemimpin/kepala daerah yg sudah terpilih, di mana semua visi maupun misi semua calon yang utama adalah komitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bebas dari perilaku KKN. Apabila komitmen ini terwujud kami meyakini dan optimis bahwa republik bisa melaju dan berlari meninggalkan ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain.
Pada dasarnya upaya ini cukup berat kita jalankan, akan tetapi kalau di mulai dari diri kita, lingkungan kita sendiri untuk tidak melakukan tindakan penyelewaengan kami yakin upaya ini akan berhasil dengan baik. Akan tetapi kalau sebaliknya yang terjadi mungkin upaya ini akan sia-sia belaka.
Oleh karena itu saya berharap pemerintahan yang di pimpin oleh jendral prabomo tidak hanya lip service saja melainkan bersungguh-sungguh mewudkan, jangan sampai lain di bibir lain di hati, atau sering dikata apa yang di ucap berbeda dengan apa yang dilakukan (bisa hanya omon-omon saja).
Rakyat Indonesia tentu sangat berharap dengan komitmen nyata apa yang disampaikan oleh seluruh pemimpin negeri baik itu presiden, para gubernur maupun bupati/walikota serta perangkat teknis dibawahnya. Awalilah komitmen ini dari diri kalian sendiri dan di lingkungan kalian sendiri.
Rakyat berharap negeri ini terbebas dari perilaku menyimpang, hukum benar di tegakkan, hukum tidak lagi di permainkan di mana hanya tajam ke bawah tumpul ke atas, dimana hukum hanta berlaku pada rakyat kecil sedangkan penguasa tidak berlaku sama sekali, rakyat sangat berharap hukum benar-benar mencerminkan keadilan yang sejati.
Keadilan sejadi bisa terwujud apabila pemerintah bisa menjalakan penerintahan yang bersih dan berwibawa di mana betul-betul profesional dan proposional serta transfaran san akuntabel. Dimana pemerintah yang menempatkan orang pada posisi yang tepat sesuai kompetensinya, dalam arti “the right man and the right place” Atau ” The right man and the rigth job”.
Jangan karena seorang yang telah berjasa lalu si tempatkan semaunya tanpa melihat prestasi maupun kompetensi yang di milikinya. Sudahlah praktek-praktek ini segera si tinggalkan mari kita mequjudkan ikhtiar kita bersama dengan semangat dan optimisme nyata yakni terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
