Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pjs. Bupati Sumbawa Dr. Najamuddin Amy mengunjungi sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kecamatan Lunyuk, Lengguar, dan Moyo Hulu, Rabu (30/10/2024) kemarin.
Para pelaku UMKM yang dikunjung ini merupakan binaa PT. AMMAN melakui Program Bale Berdaya yang dilaksanakan oleh KUMPUL.
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung potensi dan perkembangan UMKM di wilayah tersebut serta mempersiapkan masyarakat menyambut dampak ekonomi dari beroperasinya tambang Elang Dodo pada 2030 medatang.
Dr. Najamuddin menyampaikan kekagumannya terhadap para pelaku UMKM di tiga kecamatan ini, yang ternyata didominasi oleh pemuda dan perempuan muda dengan semangat yang luar biasa.
Ia menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan agar UMKM lokal mampu berkembang, mengoptimalkan sumber daya yang ada dan meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas kemasan agar semakin kompetitif di pasaran.
“Kita tidak hanya melihat kondisi saat ini, tetapi juga mempersiapkan 5-10 tahun ke depan. Ketika tambang Dodo beroperasi, akan ada banyak orang yang datang. UMKM harus siap menyambut peluang tersebut, mulai dari produk hingga kemasan yang lebih menarik dan beragam,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi inisiatif program pelatihan yang diselenggarakan oleh Bale Berdaya dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dalam membina UMKM di wilayah itu.
Dengan adanya kunjungan ini, Pjs. Bupati berharap Pemerintah Kabupaten Sumbawa, bekerja sama dengan instansi terkait, dapat terus mendukung pengembangan UMKM di ketiga kecamatan tersebut.
Ia juga menegaskan pentingnya kesiapan pemerintah kecamatan dan pemuda dalam menyambut peluang ekonomi yang akan datang.
“Masa depan Kecamatan Lunyuk dan wilayah lainnya berada di tangan pemuda, maka dari itu persiapkan diri dari sekarang,” tutup Dr. Najamuddin.
Dimas Purnama, selaku Manager Community Development AMNT, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap 105 UMKM di tujuh kecamatan, termasuk Lunyuk, Ropang, Lantung, Orong Telu, Moyo Hulu, Lenangguar, dan Sumbawa Besar.
Pembinaan ini mencakup pelatihan pengolahan produk, pemasaran, hingga pengurusan izin edar dan sertifikasi halal, bekerja sama dengan BPOM untuk mempermudah peredaran produk UMKM.
Dimas menambahkan, setelah menjalani enam bulan pelatihan, UMKM di Lunyuk dan kecamatan lain menunjukkan perkembangan signifikan, terutama dalam aspek kemasan dan pemasaran produk.
Beberapa produk yang telah berhasil ditingkatkan antara lain keripik pisang dengan varian rasa, cake dan bakery, produk madu dengan berbagai turunan, hingga olahan ikan yang kini menjadi abon.
“Selain pelatihan produksi, kami juga membantu mereka memperoleh izin usaha (NIB), sertifikasi halal, dan perlindungan Hak kekayaan intelektual (HAKI),” pungkasnya. (KS)