Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa, menjajaki kerjasama dengan Investor asal Swedia. Penjajakan tersebut ditandai dengan pertemuan dengan calon investor Swedia di Ruang Asisten Perekonomian dan Pembangunan, bersama Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas UMKM Indag dan rektor UTS.
“Terkait pabrik rumput laut yang dengan Swedia, Kementerian Perdagangan yang membawa calon investor yang ingin mengelola pabrik Karagenan yang berada di kampus UTS,” kata Kepala Dinas KUKM Indag, Kabupaten Sumbawa, dr. Dedy Heriwibowo
Menurutnya, pabrik tersebut dibangun melalui DAK atau Dana Alokasi Khusus dari Kementerian Perindustrian dari tahun 2000 2021 hingga 2022.
“Saat ini bangunan tersebut akan kita manfaatkan untuk pabrik pengolahan rumput laut yang rencananya bekerja sama dengan pihak Swedia. Namun saat ini masih proses penjajakan,” katanya.
Menurutnya, bangunan tersebut berada di UTS. Karena membutuhkan keahlian sekaligus permodalan yang besar, sehingga pemda mencari kerjasama atau investor.
“Karena butuh modal besar, kita mengambil upaya atas arahan pak bupati juga bersama tim koordinasi kerjasama daerah untuk mencari kerjasama dengan pihak investor berkesempatan kami pada bulan Agustus lalu kita ke Kementerian Perindustrian mencari informasi investor yang bisa mengelola dan akhirnya kami dapat informasi salah satu calon investor potensial dari Swedia. Nah kemarin mereka langsung juga lihat pabrik itu detail masuk ke dalam pabrik melihat situasi mereka sangat tertarik,” ungkap kadis.
Yang membuat investor Swedia tertarik karena disain pabrik tersebut sudah menggunakan tehnologi utama dan paling maju.
“Ya tertariknya karena apa yang pertama memang didesain dengan teknologi yang paling maju yang terdepan teknologi terbaru dan masih bagus peralatan-peralatannya,” katanya.
Masih menurut kadis, saat ini tim investor bersama pihak kelautan sudah melalukan survei ke lokasi yang akan dijadikan tempat budidaya. Termasuk menghitung jarak tempuh dari lokasi ke pabrik.
Ada 6 lokasi potensial yang akan dijadikan tempat budidaya yakni di Labuhan Terujung Kecamatan Tarano, Labuhan Ujung Desa Brang Kolong Kecamatan Plampang, Labuhan Sangoro Kecamatan Maronge, Tanjung Bele Moyo Hilir, Labuhan Mapin Alas Barat, Tanjung Bila Kecamatan Lape.
“Nanti sistemnya pihak perusahaan akan bekerjasama saling menguntungkan dengan kelompok nelayan dan koperasi di masing maaing wilayah lokasi budidaya,” tutup kadis. (KS)