Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Wakil Bupati Sumbawa Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., mengikuti kegiatan Advokasi, Koordinasi dan Sosialisasi Tim Pelaksanaan Kesehatan Jiwa Masyarakat, Selasa (24/7) di Aula Hotel Tambora Sumbawa.
Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa dengan Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi NTB itu, dalam rangka menguatkan sinergi penanganan ODGJ.
Turut hadir pada kegiatan ini, Pejabat yang mewakili Direktur RSJ Mutiara Sukma Mataram selaku Narasumber, diikuti seluruh anggota Tim Pelaksanaan Kesehatan Jiwa Masyarakat Kabupaten Sumbawa yang berasal dari berbagai OPD terkait.
Menurut wabup, kesehatan jiwa merupakan salah satu aspek penting dalam kesejahteraan masyarakat yang tidak boleh diabaikan. Namun menurutnya, masih banyak stigma dan diskriminasi terhadap orang yang mengalami gangguan jiwa.
“Inilah mengapa kegiatan seperti ini menjadi sangat penting untuk mengubah paradigma dan meningkatkan pemahaman kita tentang isu kesehatan jiwa”, jelas Wabup.
Wabup mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk media massa, untuk ikut berperan aktif dalam mendukung upaya penanggulangan ODGJ.
“Dengan berita yang akurat dan berimbang, kita dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan jiwa dan dampak positifnya bagi masyarakat”, ujarnya.
Menurut Wabup, koordinasi antar lembaga, organisasi, dan komunitas juga sangat penting. “Sinergi di antara semua pihak akan memperkuat peran kita dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa, sehingga program-program yang kita jalankan akan lebih terintegrasi dan berdampak positif pada masyarakat Kabupaten Sumbawa”, tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa, Junaedi, S.Si., M.Si.,Apt dalam laporannya menyebutkan, jumlah kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tertangani sesuai standar di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2022 sebanyak 762 orang (60%) dari total kasus 1.250 orang. Adapun pada tahun 2023 hingga bulan Juni, terjadi peningkatan jumlah kasus yang mendapat pelayanan yaitu sebanyak 903 kasus dari target 1.263 kasus. (KS)